Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Jenis Roti yang Aman Disantap Tanpa Khawatir Berat Badan Naik

Kompas.com - 13/04/2022, 13:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa orang meyakini bahwa memakan roti -khususnya roti tawar- berkontribusi pada kenaikan berat badan mereka.

Hal itu disebabkan oleh tingginya kalori dalam roti yang yang kemungkinan bisa bertambah jika kita mengoleskan selai, susu, atau meses.

Padahal fakta yang sebenarnya roti tidak selalu mengakibatkan pertambahan berat badan dan kita boleh-boleh saja memakannya.

Tapi, kita harus cermat memilih jenis roti. Sebab beda bahan pembuatannya maka berbeda pula kandungan gizi dan manfaat roti bagi kesehatan.

Baca juga: Lupakan Roti, Rasakan Manfaat Pisang untuk Umur Panjang

Roti tidak bikin berat badan bertambah

Ada beberapa roti yang disarankan dikonsumsi jika ingin berat badan selalu terjaga. Rekomendasi roti di bawah ini bisa menjadi solusinya.

1. Roti gandum utuh

Roti gandum utuh bisa dijadikan alternatif jika kita menginginkan makanan yang tinggi serat dan rendah kalori.

Roti gandum utuh merupakan makanan yang cukup padat sehingga memberikan rasa kenyang yang lebih lama.

Apabila memakan satu iris roti gandum utuh, setidaknya kita mendapatkan 60 kalori.

Ahli epidemiologi nutrisi Caleigh Sawicki mengatakan, memakan roti gandum utuh mampu mengurangi keinginan makan berlebih.

2. Roti dari biji bertunas

Biji-bijian yang bertunas menjadi populer seiring munculnya tren diet yang bebas gluten.

Walau tidak bebas gluten, jenis roti itu disebut-sebut lebih mudah dicerna sebab biji-bijiannya berkecambah sebelum dipanggang.

Ahli diet dari Beth Israel Deaconess Medical Center, Kristina Seciaro, mengatakan, biji-bijian yang bertunas memiliki banyak manfaat kesehatan.

“Proses perkecambahan ini memecah beberapa pati, yang membuat persentase nutrisi lebih tinggi," kata dia.

"Ini juga memecah fitat, suatu bentuk asam fitat yang biasanya menurunkan penyerapan vitamin dan mineral dalam tubuh."

"Jadi biji-bijian yang bertunas memiliki lebih banyak nutrisi yang tersedia daripada biji-bijian yang matang,” kata Secinaro.

Baca juga: 5 Cara Menyimpan Roti agar Tetap Awet

Nutrisi yang dimaksudnya, antara lain folat, zat besi, vitamin C, seng, magnesium, dan protein.

Biji-bijian bertunas juga mengandung lebih sedikit pati sehingga lebih mudah dicerna daripada biji-bijian biasa.

"Ini dapat membantu orang yang sensitif untuk mencerna biji-bijian," ujar Secinaro.

Di samping itu, biji-bijian bertunas menghasilkan produk glikemik yang lebih rendah.

Artinya roti dengan bahan dasar itu tidak meningkatkan gula darah jika dibandingkan dengan produk biji-bijian lainnya.

3. Roti rendah karbohidrat

Beberapa orang khawatir gula darahnya tidak stabil apabila memakan roti. Untungnya ada roti rendah karbohidrat yang bisa dijadikan solusi.

Roti rendah karbohidrat memiliki cita rasa yang lezat dan tidak berdampak signifikan pada kadar gula darah.

4. Roti sourdough

Roti sourdough merupakan pangan yang nilai gizinya telah lama diakui oleh para ahli kesehatan.

Roti sourdough dibuat melalui proses fermentasi yang memecah beberapa pati dalam tepung.

Proses fermentasi menurunkan indeks glikemik dalam hasil akhir roti dan menambahkan probiotik alami.

Baca juga: 8 Tips Makan Roti Tanpa Bikin Gendut

Kebanyakan roti sourdough dibuat dengan tepung putih sederhana dan cenderung rendah serat.

Dengan mengonsumsi roti sourdough kita mendapat 90 kalori per irisan dan tiga gram serat dari setiap irisannya.

5. Roti gandum putih

Roti gandum putih dibuat dan digiling berbeda dengan biji-bijian lain.Sehingga hasil akhirnya jauh lebih ringan daripada gandum biasa dan terlihat serupa dengan roti putih.

6. Roti bebas gluten

Tren makanan bebas gluten sebenarnya disarankan untuk orang-orang yang sensitif terhadap gluten.

Baca juga: Cara Aneh Victoria Beckham Nikmati Roti Panggang, Ditaburi Garam

Misalnya saja penderita celiac, penyakit autoimun serius yang memiliki kecenderungan genetik karena konsumsi gluten dapat mengakibatkan kerusakan pada usus kecil.

Faktanya, banyak alternatif bebas gluten lebih tinggi dalam tepung olahan dan lebih rendah serat.

Hal itu juga cenderung memiliki tekstur yang rapuh tanpa gluten untuk merekatkan roti bersama-sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com