Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Sulit Tidur Masyarakat Korea Selatan, Ada Faktor Sejarahnya

Kompas.com - 14/04/2022, 16:00 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber BBC

Sebagai humas, ia bekerja mulai pukul 07.00 hingga 22.00 dan kadang hingga pukul 03.00 dini hari di masa ibuk.

Bosnya juga sering menelepon di tengah malam, meminta sesuatu segera dilakukan.

"Sepertinya saya lupa cara bersantai," katanya.

Baca juga: Pilih Tidur di Sisi Kiri atau Kanan Kasur? Kenali Makna Psikologisnya

Untuk orang seperti Ji Eun ini, pasar di Seoul kemudian penuh dengan berbagai produk yang dikhususkan untuk tidur.

Mulai dari seprai yang nyaman, bantal dengan bentuk optimal hingga apotek menawarkan obat tidur herbal dan tonik.

Di sisi lain, ada yang mencoba melakukan yoga, meditasi dan memahami ajaran Buddha agar bisa tidur.

Banyak anak muda dan usia produktif kemudian datang ke kuil untuk mengelola stres dan beban pikirannya sehingga tidur lebih nyenyak.

Meski demikian, para ahli berpendapat gangguan tidur sudah menjadi masalah nasional di Korea Selatan.

Hal ini disebabkan oleh budaya kerja yang tidak masuk akal sehingga tidak seharusnya dipecahkan oleh masing-masing individu.

Solusi nyata untuk gangguan insomnia akut ini dipercaya hanya dapat terjadi melalui perubahan mendasar pada masyarakat.

Baca juga: Awas, Insomnia Picu Risiko Penyakit Jantung Koroner

Sementara itu, Ji Eun akhirnya berhenti bekerja karena tak sanggup terus-menerus kurang tidur dan stres.

Kini ia bekerja sebagai freelance dari rumahnya sembari menjalani pengobatan di klinik tidur untuk mengatasi insomnianya.

''Apa gunanya bekerja begitu keras sekarang karena kita telah menjadikannya sebagai sebuah negara?'' kata i-Eun.

''Kita seharusnya bisa santai." tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com