Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/05/2022, 12:18 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sementara itu, pada kasus yang parah, psoriasis akan memengaruhi sebagian besar tubuh.

Biasanya, psoriasis muncul di area kulit kepala dan wajah, siku, lutut, kaki, dan punggung bawah.

Baca juga: Khasiat Vitamin D untuk Mengobati Psoriasis

Gejala

Gejala psoriasis tidak hanya ruam bersisik. Ada empat gejala lain yang meliputi:

  • Kulit kering dan pecah-pecah, gatal dan berdarah saat digaruk
  • Kuku berlubang atau retak
  • Kulit terbakar atau sakit
  • Nyeri sendi

Sekitar satu dari empat orang dengan psoriasis akan mengembangkan kondisi yang disebut psoriatic arthritis.

Psioriatic arthritis umumnya akan terlihat setelah bertahun-tahun kulit mengalami psoriasis.

Psoriatic arthritis memiliki kesamaan dengan rheumatoid arthritis. Kedua penyakit ini menyebabkan nyeri sendi, pembengkakan, dan --dalam sejumlah kasus-- kelainan bentuk sendi.

Orang dengan psoriasis lebih berisiko mengembangkan masalah kesehatan ini:

  • Penyakit kardiovaskular
  • Diabetes tipe 2
  • Tekanan darah tinggi
  • Depresi
  • Penyakit radang usus atau kondisi autoimun lainnya

Baca juga: Pola Makan Tepat, Kunci bagi Pengidap Psoriasis agar Tak Mudah Kambuh

Langkah pengobatan

"Pengobatan psoriasis melibatkan penggunaan krim kortikosteroid, krim vitamin D, fototerapi, dan terkadang obat yang disuntikkan atau diminum," papar Mikailov.

"Beruntung, berkat adanya obat-obatan baru, psoriasis bisa disembuhkan."

Jika kita menggunakan obat injeksi (obat yang disuntikkan), perbaikan kondisi psoriasis diperkirakan akan terlihat dalam waktu satu hingga dua bulan.

Sementara itu, krim vitamin D dan fototerapi memerlukan waktu dua hingga tiga bulan sebelum kondisi psoriasis membaik, lanjut Mikailov.

Bedanya eksim vs psoriasis

"Dua kondisi umum ini dapat terlihat mirip jika mata tidak jeli, kedua penyakit tampak seperti ruam bersisik merah pada awalnya, dan dalam kasus ringan perawatannya bisa sangat mirip," terang Hsu.

Kesamaan eksim dan psoriasis, kedua kondisi disebabkan oleh disfungsi sistem kekebalan tubuh.

Dalam kasus eksim, sistem kekebalan tubuh kita terlalu aktif. Sedangkan pada psoriasis, sistem kekebalan menyerang sel-sel yang sehat.

Lantaran tergolong sebagai penyakit autoimun, psoriasis lebih kompleks daripada eksim.

"Beberapa kasus eksim parah, membuat rasa tidak nyaman dan gatal, namun psoriasis cenderung memiliki konsekuensi multi-sistemik yang lebih serius dan luas, termasuk radang sendi, penyakit jantung, dan diabetes," tambah Hsu.

Penderita eksim juga akan merasa gatal-gatal, namun gatal pada penderita psoriasis lebih ringan dan disertai sensasi terbakar atau menyengat.

Baca juga: 5 Tips agar Psoriasis Tak Sering Kambuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com