dr. Vito mengatakan, kalau pun ada kabar yang menyebutkan seseorang meninggal dunia setelah jatuh dan lemas ketika berolahraga, ini disebabkan karena korban sebelumnya tidak medical check up.
Faktor itulah yang membuat korban serangan jantung tidak mengetahui kondisi organ vitalnya mempunyai masalah yang membahayakan dirinya ketika berolahraga.
Baca juga: Rutin Makan Alpukat Kurangi Risiko Serangan Jantung
"Tapi, kok ada orang kolaps ketika bersepeda? Itu karena ia enggak tahu punya masalah jantung sebelumnya," ujar dr. Vito.
Dalam hal ini, dr. Vito menyampaikan, kondisi jantung bisa ditingkatkan kemampuannya namun tidak bisa dilakukan secara instan.
"Heart rate bisa dimaksimalkan. Kalau Anda atlet dan anda terlatih. Itu ada cara latihannya. Enggak tiba-tiba masuk grup WA klub sepeda langsung sepedaan 70 kilo," ujar dia.
Baca juga: Nyeri Dada di Malam Hari, Sakit Mag atau Serangan Jantung?
Karena alasan itulah, dr. Vito mengingatkan orang-orang supaya melakukan medical check up untuk memeriksakan kondisi jantung.
Dengan begitu olahraga bisa dilakukan secara tenang dan nyaman tanpa khawatir terkena serangan jantung.
"Mungkin klepnya udah bocor sebelumnya sehingga ia (korban serangan jantung) kolaps di tengah jalan. Jadi, bukan karena terlalu keras berolahraga," tegas dr. Vito.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.