Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Alasan Kenapa Makanan Bisa Pengaruhi Suasana Hati

Kompas.com, 9 September 2022, 10:37 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap makanan yang kita konsumsi dapat berpengaruh pada suasana hati.

Ya, mungkin faktor ini pula yang membuat kita tidak disarankan untuk mengonsumsi makanan tertentu jika suasana hati sedang tidak dalam keadaan baik.

Sebab, pengaruh makanan terhadap suasana hati dapat memengaruhi perubahan respons otak secara fisik dan kimiawi sehingga berdampak pada perubahan perilaku dan juga mood.

Baca juga: 10 Tanaman Hias Ini Bisa Tingkatkan Suasana Hati, Mau Punya? 

Alasan makanan dapat memengaruhi suasana hati

Ilustrasi buah-buahan. SHUTTERSTOCK/baibaz Ilustrasi buah-buahan.

Suasana hati adalah bentuk dari keadaan emosional yang dibentuk oleh berbagai faktor. Seperti apa yang kita lihat, kita rasakan hingga apa yang kita makan. 

Tak heran jika suasana hati sedang tidak menentu, seringkali kita akan merasakan atau kepikiran untuk mengonsumsi sesuatu.

Atau sebaliknya, jika kita makan sesuatu maka dampaknya bisa berpengaruh pada mood seharian. Ternyata hal itu bisa dijelaskan secara ilmiah. 

Untuk mengetahui lebih jelas seputar keterkaitan antara makanan dan suasana hati, berikut lima fakta yang perlu diketahui sebagaimana dilansir Martha Stewart.

Baca juga: Pahami, Pengaruh Warna-warna Cat di Rumah untuk Jaga Suasana Hati

1. Apa yang kita makan berpengaruh pada apa yang kita rasakan

Sebuah studi pada tahun 2018 yang diterbitkan di Molecular Psychiatry menemukan fakta bahwa konsumsi makanan sehat, gizi seimbang dan makanan pemicu peradangan dapat membantu mengatasi depresi.

Sementara hasil studi lain yang diterbitkan dalam World Journal of Psychology menguraikan sejumlah nutrisi spesifik yang ditemukan pada makanan tertentu dapat bertindak sebagai antidepresan.

Bahkan penelitian yang lain menemukan bahwa sepertiga dari makanan mentah dan bukan olahan cenderung lebih baik untu kesehatan mental.

Misalnya saja ikan yang kaya omega-3 yang berdampak positif bagi suasana hati. Contohnya ikan sarden dan salmon.

2. Makanan memengaruhi pola berpikir

Setiap orang tentu memiliki pola makan yang berbeda. Nah, pola makan tersebut sangat memengaruhi suasana hati, konsentrasi dan kesehatan secara menyeluruh.

Menurut Lisa Moskovitz, RD, CEO NY Nutrition Group dan penulis buku "The Core 3 Healthy Eating Plan, makanan tertentu dapat membantu meningkatkan produksi serotonin.

Senyawa ini merupakan neurotransmitter penstabil suasana hati yang diproduksi oleh otak manusia, yang kemudian memengaruhi pola berpikir.

Baca juga: Bukan Hanya Cokelat, Makan Pisang Juga Tingkatkan Suasana Hati

Beberapa jenis makanan yang dapat meningkatkan produksi serotonin itu di antaranya adalah makanan yang mengandung tinggi magnesium, vitamin D, vitamin B, makanan tinggi serat dan tinggi antioksidan.

Semua itu berkaitan dengan tingkat energi seseorang, meningkatkan kesehatan usus, menstabilkan kadar gula darah yang memengaruhi pola pikir yang lebih tenang dan damai.

3. Nutrisi pada makanan yang bisa meningkatkan mood

Secara garis besar, makanan yang dapat membuat suasana hati menjadi lebih baik menurut para ahli adalah diet padat nutrisi.

Beberapa contoh makanan padat nutrisi itu termasuk makanan tinggi serat, antioksidan, magnesium, vitamin B, protein, lemak dan makanan anti-peradangan.

Baca juga: Ternyata, Diet Mediterania Bisa Bantu Atasi Depresi

4. Diet Mediterania baik untuk kesehatan fisik dan mental

Cara mengolah sayuran bisa mempengaruhi kandungan nutrisinya. Cara mengolah sayuran bisa mempengaruhi kandungan nutrisinya.

Menurut Austin Perlmutter, MD, seorang dokter penyakit dalam, peneliti, penulis, sekaligus direktor senior sains dan inovasi klinis di Big Bold Health, diet Mediterania dianggap sebagai pola makan yang baik untuk meningkatkan kebahagiaan.

Diet Mediterania menekankan orang yang menjalaninya untuk mengonsumsi banyak makanan sehat yang terdiri dari makanan utuh dan tidak diproses.

Seperti aneka sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, kaya rempah, biji-bijian utuh, kopi, teh, dan lemak sehat seperti ikan.

Bahkan fakta penelitian juga menyebutkan, diet Mediterania dianggap sebagai pola makan paling sehat dan berdampak positif pada suasana hati.

5. Kesehatan usus memengaruhi kesehatan mental

Anisha Patel-Dunn, DO, seorang psikiater di LifeStance Health mengatakan bahwa kesehatan usus memiliki hubungan dengan kesehatan mental.

Baca juga: Mengenal 5 Tipe Bipolar, Beda Gejala dan Suasana Hati

Pasalnya, bakteri yang ada di dalam usus manusia itu tak hanya memengaruhi sistem pencernaan, namun juga memengaruhi emosi seseorang.

Hal itu bisa terjadi karena hormon serotonin lebih banyak diproduksi di usus. Hormon ini dikenal sebagai penyeimbang suasana hati.

6. Makanan yang bisa merusak mood

Meski belum ada penelitian mendalam terkait risiko depresi akibat pola makan atau diet, namun menghindari beberapa makanan tertentu setidaknya dapat mengurangi kemungkinan risikonya.

Menurut para ahli, beberapa makanan yang dapat memengaruhi mood itu mencakup makanan tinggi gula, bertepung, lemak trans dan makanan olahan.

Beberapa makanan tersebut dapat memicu penurunan tingkat energi, meningkatkan risiko peradangan, mengganggu kesehatan usus dan menurunkan kadar serotonin.

7. Kuncinya adalah moderasi

Sebagian orang banyak makan tapi kurus dan tak kunjung mengalami kenaikan berat badan.PEXELS/ANDREA PIACQUADIO Sebagian orang banyak makan tapi kurus dan tak kunjung mengalami kenaikan berat badan.

Dr. Patel-Dunn mengatakan bahwa diet atau pola makan merupakan suatu hal yang pribadi.

Kata dia, jika terlalu terpaku dengan makanan tertentu maka itu juga tidak realistis, pasalnya setiap orang pasti memiliki kebutuhan yang berbeda.

Maka dari itu moderasi adalah kuncinya. Penting juga untuk menikmati setiap makanan yang kita konsumsi.

Baca juga: Pilih Makanan Sesuai Suasana Hati

Moderasi yang dimaksud itu adalah menentukan keseimbangan antara konsumsi makanan bergizi dan makanan yang kita inginkan.

Hal itu akan lebih berpengaruh pada peningkatan kesehatan fisik dan juga kesehatan mental.

8. Cara makan memengaruhi suasana hati

Di samping makanan tertentu, apa yang kita makan, kapan dan bagaimana kita menyantapnya juga memengaruhi perasaan kita dalam menjalani hari.

Misalnya kita menerapkan pola makan di jam yang teratur. Menurut Moskovitz, cara itu dapat memastikan gula darah tetap stabil, yang juga membantu meningkatkan stabilitas emosional.

Kemudian menikmati makanan tanpa distraksi juga demikian, bisa meningkatkan suasana hati.

Para ahli mengatakan bahwa gangguan berbasis kesadaran saat kita menikmati makanan berkaitan dengan perasaan cemas dan stres.

Saat menikmati makanan, kita disarankan untuk makan perlahan, memerhatikan setiap napas, merasakan setiap tekstur dan rasa makanan dapat menjadi cara yang baik untuk meningkatkan kesehatan mental.

Baca juga: Popcorn, Makanan Sehat atau Tidak? 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Wellness
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau