KOMPAS.com - Popcorn menjadi camilan favorit banyak orang, apalagi jika dinikmati sembari menonton film di bioskop.
Namun, apakah popcorn menyehatkan atau justru berdampak buruk bagi tubuh?
Cara penyajian dapat memengaruhi kandungan nutrisi yang ada pada popcorn, termasuk metode memasak, jenis minyak, serta bumbu tambahan yang digunakan.
Popcorn dihasilkan dari biji jagung khusus yang mengembang saat terkena panas.
Biji jagung ini adalah jenis biji-bijian utuh yang kaya akan serat, menurut Charmaine Jones, MS, RDN, LDN, ahli diet terdaftar dan pendiri Food Jonezi.
Dilaporkan Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), popcorn juga menawarkan vitamin dan mineral esensial dalam jumlah sedang, termasuk folat, vitamin A, potasium, dan magnesium.
Baca juga: Popcorn Termasuk Makanan untuk Diet Keto, Benarkah?
Seperti yang sudah disebutkan tadi, kandungan nutrisi popcorn bisa bervariasi tergantung dari proses penyajian.
Namun secara umum, satu porsi popcorn mengandung:
Pada dasarnya popcorn memiliki manfaat berikut:
Popcorn kaya akan serat yang membantu meningkatkan rasa kenyang dan puas, menurut Jones.
Juga, ketika dikonsumsi, popcorn akan bertindak menyerap air di usus.
"Ini menyebabkan reseptor perut melepaskan hormon yang memberi tahu otak kita bahwa kita sudah kenyang," jelas Jones.
Alhasil, kita cenderung merasa kenyang untuk waktu yang lama setelah makan popcorn.
Karena popcorn kaya serat tidak larut yang menarik air di usus, maka serat ini akan membantu tinja mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk bergerak melalui usus, catat Jones.
Serat dari popcorn itulah yang dapat membantu kita buang air besar teratur dan mencegah sembelit, menurut Paula Doebrich, MPH, RDN, ahli diet terdaftar dan pendiri Happea Nutrition.
Jones mengatakan, popcorn juga mengandung beberapa jenis serat yang bisa larut dalam air di usus.
Serat yang bisa larut ini menciptakan zat seperti gel yang membantu menurunkan kolesterol LDL atau kolesterol jahat.
Serat larut mengikat empedu (cairan yang mengandung kolesterol), dan mengeluarkan empedu melalui tinja, sehingga tidak diserap oleh tubuh.
Peran serat larut tersebut menyerap kolesterol dalam tubuh kita, yang pada akhirnya membantu menurunkan kolesterol darah tinggi --faktor risiko utama penyakit jantung.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.