"Sebagian besar kunyit kuning mengandung curcumin, itulah sebabnya tanaman ini sering digunakan dalam suplemen untuk meredakan nyeri sendi," terangnya.
Di sisi lain, kunyit putih adalah satu-satunya spesies kunyit yang dikenal di dunia mengandung sejumlah besar labdane-type diterpene (labdane), yang cukup untuk membentuk suplemen.
Sementara curcumin memiliki beberapa efek pada artritis, bukti untuk efektivitasnya rendah dan tidak seefektif labdane dalam kunyit putih dalam mengobati osteoartritis.
"Labdane, yang ditemukan di akar kunyit putih, memiliki kemampuan untuk mengurangi peradangan yang terjadi pada kapsul sendi," kata Chan.
"Para peneliti juga telah menemukan bahwa labdane dapat mengontrol peradangan pada membran sinovial, yang akhirnya mengarah pada kondisi tulang rawan yang lebih baik," sambung dia.
Baca juga: 6 Khasiat Kunyit Putih untuk Atasi Masalah Pencernaan hingga Kanker
Meskipun curcumin memiliki catatan keamanan yang sudah lama ada, beberapa penelitian melaporkan efek samping negatif pada beberapa orang, seperti diare, sakit kepala, ruam, dan tinja kuning.
Selain itu, pengencer darah juga ditemukan mengganggu curcumin. Jadi, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen apa pun jika kita memiliki kondisi medis tertentu.
"Sedangkan kunyit putih dapat mengurangi peradangan dan rasa sakit dengan efek samping minimal," ungkap Chan.
"Bukti yang kami miliki menunjukkan bahwa tidak ada efek samping, atau interaksi dengan obat lain dari kunyit putih," jelas dia.
Ini berarti bahwa kunyit putih lebih aman dikonsumsi dengan obat atau suplemen lain.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.