KOMPAS.com - Kunyit merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara dan bagian dari anggota keluarga zingiberaceae, atau jahe.
Banyak orang menggunakan kunyit sebagai obat herbal selama ribuan tahun, terutama dalam metode pengobatan Ayurveda dan Tiongkok.
Terlebih, karena kunyit mengandung antioksidan dan anti-inflamasi yang bisa mengurangi rasa sakit.
Selain ditambahkan ke dalam makanan atau dijadikan sebagai suplemen, kunyit juga memiliki manfaat kesehatan yang potensial ketika dikonsumsi sebagai teh.
Sampai saat ini, tidak rekomendasi secara spesifik tentang dosis pengonsumsian kunyit yang baik bagi tubuh.
Baca juga: Tips Hilangkan Noda Kunyit yang Membandel dari Pakaian
Beberapa hasil penelitian mengungkap, konsumsi harian yang disarankan sangat tergantung pada kondisi yang ingin diobati seseorang.
Sebagian besar penelitian yang melibatkan orang dewasa mendukung penggunaan yang aman dari 400-600 miligram (mg) bubuk kunyit murni tiga kali sehari.
Umumnya, penelitian menunjukkan dosis kurkumin 4.000-8.000 mg per hari, atau bahkan setinggi 12.000 mg per hari sebagai batas aman.
Teh kunyit memiliki banyak manfaat, meskipun penelitian tentang dampak kunyit pada berbagai bidang kesehatan masih terus berlangsung.
Kendati demikian, tidak ada jaminan bahwa kunyit dapat membantu, apalagi menyembuhkan masalah kesehatan apa pun.
Namun, untuk mengetahui beberapa kemungkinan manfaatnya, simak beberapa penjelasannya seperti yang dilansir dari laman Medical News Today berikut ini.
Sebagai anti-inflamasi, kurkumin dapat membantu mengurangi gejala artritis yang paling menonjol.
Baca juga: Benarkah Kunyit Bisa untuk Mengobati Masalah Asam Lambung?
Sebuah studi tahun 2017 menemukan, dari 206 orang dewasa di Amerika Serikat dengan artritis reumatoid yang menjadi responden, 63 persen menggunakan suplemen non-vitamin dari kunyit untuk mengelola gejala mereka.
Menurut penelitian, kurkumin mungkin dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dengan sifat antioksidan, anti-inflamasi, antivirus, dan antibakteri.
Penelitian juga menunjukkan, kurkumin bertindak sebagai modulator kekebalan tubuh, yang membantu mengatur fungsi sel kekebalan terhadap kanker.
Sejumlah penelitian menunjukkan, kurkumin memiliki khasiat kesehatan jantung yang bermanfaat.
Ini disebabkan karena kurkumin bertindak sebagai antioksidan dan anti-inflamasi.
Penelitian menunjukkan, kurkumin dapat membantu mengencerkan darah, mengurangi kolesterol, dan mencegah penyempitan arteri.
Selain itu, kurkumin mampu menawarkan lapisan pelindung dari berbagai masalah kardiovaskular dan dapat membantu mengurangi efek samping dari berbagai jenis kerusakan jantung.
Baca juga: 7 Manfaat Kunyit dan Cara Mengonsumsinya
Salah satu sifat terapeutik kurkumin yang paling mapan secara klinis adalah tindakan anti-kankernya.
Sebagai antioksidan dan anti-inflamasi, kurkumin dianggap mampu menurunkan risiko sel-sel dalam tubuh menjadi rusak, yang juga mengurangi risiko mutasi sel dan kanker.
Selain itu, banyak penelitian telah menemukan bahwa kurkumin memiliki sifat anti-tumor, membatasi pertumbuhan tumor, dan penyebaran sel kanker.
Namun, para peneliti masih menyelidiki penggunaan kurkumin sebagai pengobatan kanker bersama kemoterapi dan terapi radiasi.