Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Susu Dapat Mengatasi Stunting? Ini Kata Ahli Gizi

Kompas.com - 23/09/2022, 08:31 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kekurangan gizi atau stunting menjadi salah satu masalah besar pada anak-anak Indonesia yang masih perlu mendapatkan perhatian.

Sebab, stunting tidak hanya dapat memengaruhi tinggi dan berat badan anak, tetapi juga tumbuh kembang, serta intelektualitas anak di kemudian hari.

Menurut dokter spesialis gizi klinik di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Dr Diana Felicia Suganda, MKes, SpGK, proses terjadinya stunting itu cukup panjang dan bahkan dapat dimulai saat kehamilan.

Namun, masalah ini biasanya baru akan terdeteksi setelah anak sudah mulai tumbuh besar.

"Kadang-kadang, ketika anak sudah mulai sekolah, di mana teman-temannya sudah lebih tinggi, anak yang mengalami stunting itu lebih pendek atau tinggi badannya berbeda jauh dari teman-teman seusianya."

Demikian penuturan Diana saat peluncuran susu Biostime di bilangan Jakarta Pusat, Selasa (20/9/2022).

"Begitu orangtua concern ke [perbedaan tinggi badan], masukin pengukurannya ke curva, oh ternyata memang tinggi anaknya mengalami stunting," sambung dia.

Tapi, Diana mengungkapkan bahwa para orangtua tidak perlu khawatir karena masalah stunting bisa diatasi sejak dini dengan pemberian nutrisi yang tepat.

Baca juga: Ini Manfaat Susu dalam Setiap Tahap Kehidupan

Peran susu untuk mengatasi stunting

Karena stunting adalah proses yang panjang, Diana mengatakan bahwa pemberian nutrisi pada anak tidak bisa instan.

"Tetap kita penuhi kebutuhan si anak dulu, terutama kalau kita ngomongin berat dan tinggi badan, komponen protein kan sangat penting," terangnya.

"Jadi, pastikan anak mengonsumsi protein yang cukup, jangan sampai mindsetnya asal kenyang, padahal kebutuhan protein anak itu lebih."

"Untuk kebutuhan protein ini bisa ditambahkan dari protein hewani maupun nabati dalam bentuk susu," saran dia.

Selain protein, susu adalah salah satu makanan cair yang sudah diformulasikan lengkap dengan karbohidrat, lemak, dan juga multivitamin atau mikronutrien lainnya.

Sehingga, peran susu dalam mengatasi stunting pada anak sangatlah penting, khususnya jika diberikan pada usia dini sebagai asupan utama maupun tambahan.

Baca juga: Mengapa ASI Penting Untuk Mencegah Stunting?

Seberapa banyak anak harus mengonsumsi susu

Baik itu susu ASI, fomula, UHT, atau pasteruisasi, semua pengonsumsiannya harus disesuaikan dengan usia masing-masing anak.

Menurut Diana, untuk susu UHT sebaiknya dikonsumsi oleh anak di atas 1-2 tahun, sementara susu formula biasanya sudah diformulasikan untuk anak-anak di bawah 1 tahun.

"Kalau untuk jumlahnya, usia 0-6 bulan kebutuhan harian susu itu masih didapatkan dari ASI, mulai dari 600 hingga 800 ml per hari," ungkapnya.

"Lalu untuk usia 6 bulan sampai 1 tahun, biasanya karena sudah mulai makan, konsumsi susu anak sudah mulai berkurang yakni 400 hingga 600 ml per hari, tinggal dibagi aja berapa kali minum."

"Dan untuk usia 1-2 tahun itu semakin sedikit karena anak sudah semakin banyak mengonsumsi makanan rumah tangga," lanjut dia.

Maka dari itu, orangtua perlu menyesuaikan susu dari anak belum bisa makan dan ketika sudah bisa makan, konsumsi susu pun akan mulai berkurang.

"Begitu sudah mulai makan sekitar umur 1 tahun, susunya akan semakin berkurang paling 300 hingga 400 ml per hari."

"Nanti setelah di atas 2 tahun makin berkurang lagi sekitar 200-300 ml karena utamanya adalah makanan, susu hanya menjadi tambahan," jelas Diana.

Baca juga: 5 Manfaat dari Rutin Minum Susu Setiap Hari

Pemenuhan nutrisi melalui susu formula

ASI merupakan susu alami dari ibu yang paling utama dan harus dikonsumsi oleh anak saat baru lahir (newborn).

Tapi dalam beberapa kondisi, anak usia 0-6 bulan yang tidak bisa mendapatkan ASI karena ibunya meninggal atau ASI ibu tidak cukup tetap harus mendapatkan susu tambahan.

"Itulah mengapa susu formula untuk bayi yang baru lahir itu komposisinya dibuat semirip mungkin dengan ASI," kata Diana.

Setiap produk susu formula pun menawarkan kandungan yang berbeda-beda, yang disesuaikan dengan kebutuhan anak.

Misalnya, susu formula premium Biostime yang diluncurkan PT Tempo Scan Pacific belum lama ini diformulasikan lengkap dengan BioShield+ yang terdiri dari Digestive A+, Immune A+, dan Smart A+.

Deputy Managing Brand Portfolio & Communication Health Care PT Tempo Scan Pacific, Waty mengatakan bahwa formula BioShield+ dan bahan baku Biostime dirancang khusus untuk mendukung pertumbuhan generasi Alpha yang lebih maju dan tentunya terhindar dari masalah stunting.

"Digestive A+ dengan FOS Inulin tertinggi di kelasnya dapat mendukung kesehatan pencernaan sehat sebagai dasar yang baik. Immune A+ kaya akan vitamin C, D3, E, dan zinc untuk daya tahan yang kuat, serta Smart A+ dengan cod liver oil yang tinggi DHA, ALA, dan LA dapat mendukung perkembangan kognitif anak," jelasnya.

"Dengan sistem pencernaan sehat dan asupan nutrisi penting lainnya, anak tentunya bisa memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat dan tumbuh kembangnya juga lebih optimal," imbuh dia.

Baca juga: Simak, Mitos dan Fakta Seputar Konsumsi Produk Susu

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com