Hal lain yang tidak kalah penting adalah mencari seniman tato yang dapat dipercaya supaya hasilnya sesuai ekspektasi.
Setelah tato dibuat, diperlukan proses penyembuhan dan perawatan supaya tato menyerap dengan baik di kulit.
Klien biasanya disarankan menghindarkan tatonya dari sinar matahari dan tidak berolahraga atau berenang selama dua minggu untuk proses penyembuhan.
Karena alasan itulah rencanakan pembuatan tato jauh-jauh hari sebelum atau setelah liburan agar kulit tidak mengalami infeksi setelah ditato.
Proses pengerjaan tato yang tidak sebentar dapat menyebabkan rasa haus, lelah, dan muncul keinginan buang air kecil.
Ketika hal-hal tersebut terjadi, tak ada salahnya meminta jeda kepada seniman tato.
Mereka pasti memahami kondisi-kondisi tersebut.
Baca juga: 10 Kesalahan yang Sering Dilakukan Orang-orang Saat Membuat Tato Kecil
Tidak disarankan untuk membuat tato dalam keadaan sakit, apalagi sedang mabuk atau hangover.
Pasalnya, tubuh yang sakit menyebabkan proses penyembuhan menjadi lebih lama.
Selain itu, mengonsumsi alkohol dapat mengencerkan darah.
Jika klien datang dalam keadaan mabuk, kondisi ini berisiko menyebabkan pendarahan berlebih.
Jika sampai terjadi, pendarahan tentunya membahayakan proses penyembuhan dan hasil akhir tato.
Pastikan untuk makan beberapa jam sebelum janji temu.
Baca juga: Kisah Matt Gone, Pria Asal AS yang Punya 848 Tato Kotak di Tubuhnya
Membuat tato saat perut kosong bisa membuat klien tepar, pusing, atau mual.
Makan makanan kaya protein dan minum banyak air akan membantu menenangkan saraf dan membuat tubuh bersemangat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.