Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lempar Bola Biliar, Rizky Billar Mungkin Punya Sifat Temperamental

Kompas.com - 12/10/2022, 15:01 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Rekaman Rizky Billar yang melempar bola biliar ke Lesti Kejora menguatkan dugaan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dilakukannya.

Di hadapan banyak orang, pesinetron itu tak ragu menumpahkan amarahnya kepada istrinya.

Meski lemparannya meleset, akibat terpeleset, namun perilakunya menunjukkan adanya masalah temperamen dalam dirinya.

Sifat ini tentunya berbahaya untuk orang di sekitarnya termasuk pasangan dan keluarganya.

Baca juga: Viral, Video CCTV Saat Rizky Billar Lempar Bola Biliar ke Arah Lesti Kejora

Ciri-ciri orang bertemperamen tinggi, seperti Rizky Billar

Orang temperamen tinggi lebih mudah tak ragu meluapkan emosinya itu di hadapan banyak orang.

Mereka mungkin menyalurkannya dengan cara berteriak, meremas benda di sekitarnya, dan menangis, yang tergolong masih sehat dan tidak berbahaya.

Namun dalam sejumlah kasus, perilaku orang dengan anger issue bisa jadi berbahaya untuk sekitarnya, termasuk perilaku KDRT.

Baca juga: Tips Mengendalikan Rasa Marah

Berbagai cara di atas masih tergolong sehat dan tidak berbahaya namun bisa saja mengarah pada tinda

Ilustrasi marah, kenapa marah bisa meningkatkan tekanan darah, dampak marah. Shutterstock/BOSS BTKPHOTOGRAPHY Ilustrasi marah, kenapa marah bisa meningkatkan tekanan darah, dampak marah.

Adapun, ciri-ciri orang dengan temperamental antara lain:

  • Menjadi mudah tersinggung
  • Mengalami sesak nafas saat sedang marah
  • Merasakan penglihatan mereka menjadi kabur saat kesal
  • Mengalami peningkatan tekanan darah selama ledakan emosi tersebut
  • Detak jantung yang berpacu saat berhadapan dengan sumber kemarahan

Ledakan emosi orang dengan temperamen tinggi biasanya tanpa peringatan dan muncul begitu saja.

Baca juga: Pentingnya Kendalikan Emosi dengan Bijak

Pengaruh temperamen tinggi pada kehidupan seseorang

Kemarahan yang tidak dapat diprediksi dan tidak terkendali yang dialami oleh bertemperamen tinggi memicu sejumlah masalah dalam hidupnya. 

Khususnya berkaitan dengan hubungan sosial, fisik, dan bahkan psikologis.

Hubungan pribadi

Ledakan emosi yang bisa muncul sewaktu-waktu tentu membuat pasangan, teman, rekan kerja dan kolega menjadi was-was.

Mereka merasa perlu berhati-hati dan gelisah saat berinteraksi sehingga kemudian menjauh.

Baca juga: Anak Pemarah Berisiko Penyakitan Saat Dewasa

Kesehatan

Perilaku temperamental memicu napas menjadi berat, kulit memerah dan pembuluh darah berdenyut kencang, lebih dari seharusnya.

Tak hanya itu, dampak lainnya termasuk:

  • Tekanan darah tinggi

Marah memicu tekanan darah tinggi bukan hanya mitos namun benar adanya.

Bahkan, tubuh akan kesulitan menurunkan tekanan darah, yang seharusnya dilakukan ketika tidur, akibat perilaku kita sendiri.

Kemarahan dapat menyebabkan peningkatan produksi katekolamin dan kortikosteroid yang berlebihan.

Hal ini memengaruhi respons stres tubuh, perasaan marah yang sering dapat menyebabkan gangguan pada ritme jantung dan masalah dengan pembuluh darah.

Efek ini bertanggung jawab atas hubungan umum antara kemarahan dan penyakit jantung koroner.

Baca juga: Sifat Pemarah Memicu Tekanan Darah Tinggi

  • Gaya hidup tidak sehat

Masalah temperamen cenderung memicu gaya hidup tidak sehat seperti merokok, mengonsumsi kafein berlebih, makan makanan berkalori tinggi, atau mengonsumsi alkohol.

Biasanya itu dilakukan sebagai upaya untuk menenangkan saraf setelah ledakan atau meredam rasa bersalah yang dirasakan.

  • Risiko bulimia

Masalah kontrol emosi juga meningkatkan risiko bulimia, berdasarkan riset kesehatan.

Perasaan negatif yang berasal dari kemarahan dapat ditelusuri ke kebutuhan untuk makan berlebihan dan muntah sesudahnya.

Tautan ini lebih tinggi pada orang dengan sifat yang lebih impulsif.

  • Isu psikologis

Mengendalikan amarah bisa menyelamatkan psikis dan jantung Anda.Unsplash/Alexandra Mirghes Mengendalikan amarah bisa menyelamatkan psikis dan jantung Anda.
Temperamen tinggi dan emosi yang sulit dikontrol mungkin menjadi wujud depresi yang tidak disadari.

Biasanya ini dialami oleh penderita depresi mayor, selain juga keluhan kesedihan, kelelahan, dan kurangnya minat pada hal-hal yang sebelumnya dinikmati.

Jika terus-menerus kehilangan kesabaran karena hal sepele, bisa jadi kita menderita kecemasan atau anxiety.

Penelitian telah menunjukkan bahwa perasaan marah yang intens dan sering diketahui terkait dengan gejala fisik kecemasan

Baca juga: Mengenali Sifat Temperamental dan Cara Sehat Mengatasinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com