Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemberitaan Masif Gagal Ginjal Akut Anak Bikin Ibu Panik? Ini Tipsnya

Kompas.com - 25/10/2022, 09:16 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Pemberitaan masif terkait gangguan ginjal akut pada anak membuat banyak ibu panik.

Tak hanya khawatir soal kesehatan buah hatinya namun juga bingung merespon berbagai kabar terbaru tersebut.

Terlebih lagi dengan sejumlah langkah yang dilakukan pemerintah untuk menghadapi penyakit yang belum diketahui penyebabnya ini.

Wajar saja jika kita mendadak stres karena isu kesehatan terbaru yang berkaitan soal anak ini.

Baca juga: Simak, Imbauan Terbaru IDAI soal Kasus Gangguan Ginjal Akut Anak

Stres karena pemberitaan masif gagal ginjal akut anak

Kepanikan yang kita rasakan setiap kali membaca berita baru soal kasus gagal ginjal akut anak sebenarnya bukan hal yang baru.

Terapis mental asal Amerika Serikat, Steven Stosny, Ph.D., menyebut fenomena tersebut sebagai headline stress disorder, merujuk pada tema tertentu yang jadi berita utama berulang-ulang.

Kecemasan soal pemberitaan tertentu baru mendapat perhatian pada 2016 ketika dunia diramaikan dengan berbagai isu mengkhawatirkan.

Hal ini menyebabkan banyak orang mengeluhkan perasaan panik, cemas dan tidak berdaya menghadapi kondisi saat itu.

Baca juga: Doomscrolling, Keinginan untuk Selalu Menelusuri Berita Negatif

Headline stress disorder adalah kondisi ketika siklus berita yang melelahkan memicu perasaan khawatir dan tidak berdaya, khususnya memengaruhi wanita.

Perasaan negatif itu muncul setelah dibombardir dengan berbagai berita yang mengkhawatirkan, baik lewat media arus utama maupun media sosial.

Riset tahun 2012 memang membuktikan jika Kaum Hawa jauh lebih baik dalam mengingat berita negatif dalam waktu yang lama.

Mereka juga memiliki reaksi fisiologis yang lebih gigih terhadap stres yang disebabkan oleh berita semacam itu.

Baca juga: Apakah Membaca Berita Buruk Bahaya bagi Kesehatan Mental?

Tips bebas panik saat mengikuti informasi terbaru

Retinol adalah salah satu bahan produk perawatan kulit. Meski dijual bebas, retinol tidak dianjurkan dipakai ibu hamil karena dapat membahayakan janin. Retinol adalah salah satu bahan produk perawatan kulit. Meski dijual bebas, retinol tidak dianjurkan dipakai ibu hamil karena dapat membahayakan janin.
Paparan media yag begitu besar membuat kita sulit memblokir pemberitaan soal penyakit yang mengkhawatirkan ini.

Selain itu, kita juga butuh infomasi terbaru agar lebih optimal dalam mengambil langkah kewaspadaan.

Namun dengan kepanikan yang juga meningkat, apa yang sebaiknya bisa dilakukan para orangtua?

Baca juga: Waspada Gagal Ginjal Akut, Seberapa Sering Anak Seharusnya Kencing dalam Sehari?

Berikut tipsnya:

Rehat sejenak

Jika sudah terasa berlebihan, cobalah rehat dan menjauh dari berbagai pemberitaan tersebut untuk sementara waktu.

Perasaan negatif yang muncul itu bisa saja memicu stres dan malah membuat kita tidak produktif.

Cari aktivitas lain yang tidak melibatkan isu tersebut namun juga bermanfaat untuk mengantur emosi dan pikiran positif, misalnya berolahraga, meditasi dan mendengarkan musik.

Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Ginjal Anak yang Perlu Diketahui Orangtua

“Cukup membaca untuk tetap mendapat informasi, tetapi kemudian rencanakan kegiatan yang memberi Anda istirahat teratur dari masalah dan stres yang mungkin ditimbulkannya," kata Katherine C. Nordal, Ph.D., direktur eksekutif American Psychological Association (APA).

Fokus pada hal yang bisa kita tangani

Banyak anak-anak yang menolak makan jenis sayuran tertentu seperti brokoli dan bayam. Unsplash/Tanaphong Toochi Banyak anak-anak yang menolak makan jenis sayuran tertentu seperti brokoli dan bayam.
Salah satu cara untuk menghilangkan kecemasan yakni dengan fokus pada hal yang bisa dilakukan terkait isu ini.

Dalam kasus gagal ginjal akut ini, kita bisa memberikan pencegahan untuk anak contohnya dengan mengoptimalkan asupan nutrisinya.

Kita mungkin juga bisa berbagai informasi yang bisa dipertanggungjawabkan kepada orang lain untuk saling membantu.

Baca juga: Jadilah Netizen Cerdas, Kenali Berita Hoaks di Media Sosial

Cari berita yang positif

Setelah rentetan berita negatif, kita bisa berusaha menyeimbangkannya dengan mencari pemberitaan yang bernada positif.

Hal ini penting agar kita tetap termotivasi, penuh harapan, dan optimis dengan kondisi saat ini.

Baca juga: Apakah Gagal Ginjal Akut pada Anak Bisa Sembuh? Ini Kata Dokter…

Riset para peneliti dari University of Sussex, di Brighton, Inggris Raya, membuktikan hal tersebut.

Kebiasaan menonton, membaca, atau mendengarkan berita negatif dapat memperburuk kecenderungan kita untuk khawatir dan merumuskan skenario bencana tentang masalah di lingkungan dan kehidupan kita sendiri.

Bahkan ketika sebenarnya kaitannya dengan topik pemberitaan tersebut tidak ada.

“Hasil penelitian [kami] menunjukkan bahwa menonton program berita yang didominasi negatif meningkatkan ukuran suasana hati cemas dan sedih yang dilaporkan sendiri dan kemudian menyebabkan peningkatan bencana kekhawatiran pribadi,” tulis para peneliti.

Baca juga: 6 Langkah Mudah Mengajari Anak Minum Obat Pil atau Tablet

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com