Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengulik Makna Deja Vu, Sesuatu yang Pernah Kita Alami Sebelumnya

Kompas.com - 28/10/2022, 15:23 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Seiring bertambahnya usia, pengalaman yang seperti ini dapat berkurang intensitasnya dan lebih sering terjadi di malam hari dan pada akhir pekan daripada selama hari kerja.

Menurut para pakar, mereka yang rentan mengalami deja vu ini adalah orang-orang dengan tingkat pendidikan yang tinggi, sering bepergian, orang yang selalu mengingat mimpinya hingga keyakinan tertentu.

"Deja vu adalah fenomena langka pada seseorang yang sehat. Biasanya hanya terjadi beberapa kali dalam setahun."

"Namun jika terjadi lebih sering atau dikaitkan dengan gejala lain, maka kondisi tersebut perlu diatasi," ungkap Khoury.

Pasalnya, dalam beberapa kasus, seseorang yang kerap mengalami deja vu memiliki gangguan kejang di area lobus temporal otak seperti gejala epilepsi lobus temporal.

Epilepsi lobus temporal ini biasanya disertai dengan gejala kejang tonik-klonik, yang ditandai dengan gejala otot-otot yang sulit dikendalikan.

Kata Khoury, seseorang yang mengalami epilepsi lobus temporal memiliki gejala yang sering kambuh, seperti hilangnya kesadaran, gemetar, menggigit lidah, dan kebingungan pasca kejang.

Maka dari itu, kondisi deja vu mungkin dapat menjadi tanda dari masalah kesehatan yang dialami seseorang.

"Stres dan kelelahan juga dapat menyebabkan deja vu."

"Tapi itu juga bisa menjadi tanda gangguan kejang, migrain dan gangguan yang memengaruhi fungsi daya ingat," papar dia.

Seseorang yang sering mengalami deja vu dan disertai dengan gejala seperti kebingungan, sakit kepala, kejang, gemetar, dan gejala lain yang mirip epilepsi perlu memeriksakan kondisi mereka ke dokter saraf.

Baca juga: Deja Vu Narasi Penundaan Pemilu ala Luhut dan Era Orde Baru


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com