Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/10/2022, 15:33 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber GoodRx.com

Studi menunjukkan, orang yang mengikuti terapi ERP memiliki gejala OCD yang lebih sedikit dalam jangka panjang.

Dalam terapi ERP, terapis akan memaparkan kita pada pikiran atau pengalaman yang dapat memicu obsesi kita.

Dari situ, terapis membantu kita melawan obsesi menggunakan kompulsi atau ritual untuk mengatasi tekanan yang kita rasakan.

Disampaikan Thornton, tujuan dari terapi ERP adalah membantu individu yang menderita OCD hidup dengan obsesi tanpa melakukan tindakan (kompulsi) sehingga mereka bisa terus menjalani hidup.

Konsumsi obat-obatan seperti SSRI juga bisa membantu mengurangi gejala OCD. Namun, sebaiknya kita berkonsultasi dengan dokter lebih dulu.

ROCD vs hubungan yang keliru

Agak sulit membedakan antara keraguan dalam hubungan dengan relationship OCD.

Baca juga: Para Selebritas Dunia Ini Ternyata Mengidap Gangguan Mental OCD

Terapis pernikahan dan keluarga Sara Galgalo menyebut, salah satu cara membedakan keraguan nyata dalam hubungan dan keraguan berbasis ROCD adalah melihat berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk memikirkan keraguan itu.

"Orang dengan OCD menghabiskan banyak waktu dan energi untuk mencoba menghilangkan pikiran dan perasaan mengganggu, serta keraguan mereka," sebut dia.

"Temukan cara untuk menerima ketidakpastian dan menerima keraguan dan tetap bergerak maju."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com