KOMPAS.com - Kanker serviks merupakan salah satu penyakit berbahaya yang banyak menyerang wanita Indonesia, bersamaan dengan kanker payudara.
Sayangnya, edukasi mengenai penyakit ini masih tergolong minim dan seringkali dipenuhi dengan mitos yang tidak selaras dengan fakta.
Padahal, angka kematian yang tinggi akibat kanker serviks bisa dikurangi dengan perawatan sedini mungkin bahkan bisa dicegah dengan tindakan preventif seperti vaksinasi.
Menurut International Agency for Research Cancer dan HPV Information Center, Indonesia tercatat sebagai negara di Asia Tenggara dengan kasus kanker serviks terbanyak, yang mana 100 kasus baru terjadi setiap harinya dan 57 wanita Indonesia meninggal setiap hari akibat kanker serviks.
Baca juga: Tes Kanker Terbaru Tunjukkan 1 dari 4 Kanker Serviks Dapat Dicegah
“HPV, Human Papillomavirus, merupakan virus umum yang ada dimana-mana, yang merupakan penyebab dari berbagai macam kanker. Bukan cuman kanker serviks saja, tapi memang yang paling banyak dari segala macam kanker ini adalah kanker serviks,” tutur dr. Cindy.
Serviks merupakan bagian bawah pada rahim yang menghubungkan rahim dengan vagina.
Menurut dr. Cindy, kanker serviks umumnya tidak memiliki gejala ketika memasuki tahap awal. Hal ini dikarenakan serviks tidak mempunyai saraf, sehingga tidak dapat secara langsung mempersepsikan rasa sakit.
Justru hal inilah yang menjadi potensi bahaya mematikan dari kanker serviks karena saat terasa sakit, biasanya sudah memasuki stadium lanjut.
Namun secara garis besar, terdapat beberapa gejala umum yang tetap harus kamu perhatikan seperti pendarahan vagina yang tidak normal, keputihan yang tidak biasa, frekuensi buang air kecil meningkat, mudah lelah, nyeri saat berhubungan intim, dan bercak darah di urin.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.