Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tanda Perilaku Quiet Quitting oleh Pasangan yang Perlu Dikenali

Kompas.com - 08/11/2022, 12:42 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Quiet quitting tidak hanya berlaku dalam urusan pekerjaan namun juga hubungan asmara yang kita jalani.

Dalam konteks ini, perilaku tersebut mengacu pada perilaku pasangan yang bersikap 'setengah-setengah' dalam menjalin relasi.

Mereka enggan berkata terang-terangan untuk berpisah namun juga tidak melakukan upaya nyata untuk membuat hubungan tersebut bertahan.

Baca juga: Quiet Quitting Juga Terjadi dalam Hubungan Asmara, Ketahui Gejalanya

"Quiet quitting dalam suatu hubungan telah ada selama hubungan telah ada," kata coach hubungan dan perceraian yang berbasis di London, Natasha Mahtani.

Menurutnya, orang-orang selalu sampai pada titik menyadari bahwa tidak saling menyukai lagi namun tidak tahu cara mengungkapkannya.

"Anda bisa membandingkannya dengan gagasan untuk tetap bersama demi anak-anak: orang-orang yang telah keluar dari hubungan mereka, mereka melakukan hal mereka sendiri, tetapi mereka mungkin merasa bertanggung jawab untuk tetap tinggal.'," tambahnya.

Baca juga: Ternyata, Bosan dengan Pasangan adalah Hal Normal, Ini Alasannya

Penyebabnya

Ada banyak alasan yang memicu seseorang menerapkan quiet quitting dalam menjalani hubungan pribadinya.

"Ini bisa dikaitkan dengan ketakutan akan hal yang tidak diketahui, terutama jika orang telah menjalin hubungan untuk waktu yang lama," terang Mahtani.

Biasanya ini terkait dengan kepercayaan diri yang rendah sehingga orang tersebut tidak mampu bicara soal kegagalan hubungannya atau mengutarakan keinginan berpisah.

Perilaku ini sebenarnya menegaskan jika masalahnya adalah pada orang yang melakukan quiet quitting itu sendiri.

"Ditambah lagi, tergantung pada budaya Anda, mungkin ada rasa malu terkait dengan perpisahan," tambah Mahtani.

Jadi lebih mudah untuk berlaku quiet quitting daripada membahas soal akhir hubungan dengan pasangannya.

Baca juga: 4 Cara Atasi Rasa Jenuh dan Basi dalam Percintaan

Tanda quiet quitting oleh pasangan

Sering kali, salah satu pihak tidak menyadari jika pasangannya bersikap setengah hati saat menjalin hubungan dengannya.

Padahal perilaku tersebut bisa berdampak buruk pada keharmonisan hubungan.

Tanda-tanda yang sebaiknya dikenali antara lain:

Pasangan tidak memperhatikan hal yang kita lakukan atau ucapkan

Mimpi pasangan selingkuh bisa saja itu menunjukkan pentingnya komunikasi yang lebih kuat dengan pasangan atau perlu lebih saling terbuka tentang banyak hal.SHUTTERSTOCK Mimpi pasangan selingkuh bisa saja itu menunjukkan pentingnya komunikasi yang lebih kuat dengan pasangan atau perlu lebih saling terbuka tentang banyak hal.
"Kadang-kadang bisa sehalus orang itu hanya tidak mendengarkan Anda: Anda mencoba dan melibatkan mereka dalam percakapan dan mereka berulang kali menyendiri atau begitu saja," kata Mahtani.

 

Bisa juga ketika pasangan memberikan respon dingin ketika kita bersemangat mengajaknya nonton bioskop bersama atau mencoba restoran baru untuk berkencan.

Jika mereka terus-menerus merespon dengan cara seperti itu maka ada perasaan keterikatan yang hilang.

Keintiman yang berkurang

Tanda ini bisa bermanifestasi dalam banyak hal termasuk kurangnya aktivitas seksual atau kurangnya percakapan emosional mendalam, dibanding yang biasa dilakukan.

Baca juga: 10 Manfaat Hubungan Seks dengan Pasangan

Hal ini juga terjadi ketika pasangan tak lagi memberikan apresiasi pada prestasi kita padahal sebelumnya selalu memberikan penghargaan yang manis.

"Ada perasaan jarak, bahwa Anda mencoba untuk dekat dengan pasangan Anda dan mereka membuat alasan," kata Mahtani.

Enggan membahas masa depan

Tanda quiet quitting juga bisa dikenali dari keengganan pasangan untuk membahas masa depan seperti menikah atau membeli rumah.

Sikap ini tidak hanya berlaku untuk yang sifatnya besar atau penting namun juga pada hal sepele seperti berlibur bersama atau menghadiri acara tahunan keluarga.

Baca juga: Menjauhkan Pernikahan dari Perselingkuhan, Bagaimana Caranya?

Tak lagi menyampaikan kebutuhan dan keinginannya

Lia Love Avellino, seorang psikoterapis di Brooklyn menyebut sikap pasif pasangan dalam menyuarakan kebutuhan atau keinginannya juga bisa jadi tanda bahaya.

"Memberi tahu pasangan Anda apa yang Anda butuhkan baik secara emosional atau fisik dapat menciptakan konflik, tetapi itu juga berarti Anda peduli," ujarnya.

Namun jika pasangan tidak tertarik menyampaikan pendapatnya maka mungkin mereka sedang berusaha melepaskan diri dari kita.

Contohnya ketika mereka biasanya lebih cemburu pada rekan kerja kita namun belakangan bersikap acuh.

Baca juga: 4 Langkah untuk Mengatasi Rasa Cemburu

Tidak mengakui kemarahannya

Alih-alih melakukan percakapan langsung untuk menyampaikan kemarahannya, pasangan mungkin bertindak di luar karakternya.

Misalnya ketika pasangan berusaha mengacuhkan kita setiap malam daripada menghabiskan waktu bersama.

Ilustrasi pasangan.SHUTTERSTOCK Ilustrasi pasangan.
"Mereka seakan berkata, 'Saya akan pergi keluar setiap malam dan membuat Anda merasa seperti Anda tidak penting.' Mereka mengeluarkan agresi pada hubungan, alih-alih mengatasinya." jelas Avellino.

Pasangan juga tak lagi melakukan hal yang disukai untuk kita misalnya memasak makan malam, menjemput dari kantor atau rutinitas lainnya.

"Tindakan mereka dimaksudkan untuk menekan orang lain, tetapi sebenarnya mereka merasa tidak enak karena kebutuhan mereka sendiri tidak terpenuhi," katanya.

Baca juga: Tips untuk Suami, Cara Jitu Menghadapi Istri yang Sedang Marah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com