Oleh: Zen Wisa Sartre dan Ikko Anata
KOMPAS.com - Salah satu hal yang sulit untuk dilakukan adalah mencintai diri sendiri. Bahkan, tidak jarang kita memperlakukan diri sendiri dengan cara yang tidak pernah kita lakukan kepada orang lain.
Begitu sulitkah kita bercermin, lalu berkata “kamu telah melakukan yang terbaik”? Mengapa kita sulit memuji diri sendiri? keadaan inilah yang diangkat sebagai topik dalam siniar Anyaman Jiwa bertajuk “Kunci Bahagia Versi Aku” yang dapat diakses melalui tautan berikut dik.si/AnyJiwBahagia.
Lantas, mengapa kita kerap merasa kesulitan mengapresiasi dan mencintai diri sendiri?
Mungkin dari kita banyak yang tumbuh dengan diabaikan dan kerap menerima pesan bahwa diri kita tidaklah berharga dan tidak layak menerima kebahagiaan serta kasih sayang. Perlakuan seperti ini yang menyebabkan hidup menjadi sulit dijalani.
Akan tetapi, kebahagiaan bukanlah sesuatu yang wajib diberikan. Mengapa? Karena kebahagiaan merupakan kondisi yang sebaiknya kita ciptakan sendiri agar tidak bergantung pada orang lain. Bila kebahagiaan kita bergantung pada orang lain, keadaan ini tidak hanya merugikan diri, melainkan orang lain juga.
Baca juga: 10 Tips Hadapi Ketakutan saat Coba Hal Baru
Karena kebahagiaan yang demikian akan terbatas dan hanya dapat dicapai bila ada orang lain. Itulah mengapa, penting bagi kita menciptakan kebahagiaan dari dan untuk diri sendiri. Bahkan, kebahagiaan sendiri kerap disematkan sebagai obat beragam penyakit.
Akan tetapi, kebahagiaan tidak dapat didefinisikan dan merupakan sebuah konsep yang luas dan beragam, baik untuk individu maupun kelompok. Itu sebabnya, kebahagiaan dapat berbeda-beda dan sangat dipengaruhi oleh budaya.
Sebagai contoh, orang Jawa yang memiliki peribahasa "mangan ora mangan asal ngumpul" yang berartikan makan tidak makan yang penting dapat berkumpul dengan sanak saudara. Peribahasa ini dapat dilihat sebagai bentuk ekspresi kebahagiaan yang memerlukan afirmasi dari orang lain.
Selain itu, salah satu cara indikasi kebahagiaan adalah dapat mencintai diri. Akan tetapi, mencintai diri bukan sekadar bersikap baik atau berleha-leha dengan menghabiskan waktu. Meskipun, tindakan tersebut dapat membantu. Pasalnya, mencintai diri lebih merujuk pada keadaan batin yang hanya bisa dirasakan oleh diri sendiri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.