Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Mengapa Begitu Sulit Mencintai Diri?

Kompas.com - 27/11/2022, 18:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Zen Wisa Sartre dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Salah satu hal yang sulit untuk dilakukan adalah mencintai diri sendiri. Bahkan, tidak jarang kita memperlakukan diri sendiri dengan cara yang tidak pernah kita lakukan kepada orang lain.

Begitu sulitkah kita bercermin, lalu berkata “kamu telah melakukan yang terbaik”? Mengapa kita sulit memuji diri sendiri? keadaan inilah yang diangkat sebagai topik dalam siniar Anyaman Jiwa bertajuk “Kunci Bahagia Versi Aku” yang dapat diakses melalui tautan berikut dik.si/AnyJiwBahagia.

Lantas, mengapa kita kerap merasa kesulitan mengapresiasi dan mencintai diri sendiri?

Adanya Perasaan Tidak Berharga terhadap Diri

Mungkin dari kita banyak yang tumbuh dengan diabaikan dan kerap menerima pesan bahwa diri kita tidaklah berharga dan tidak layak menerima kebahagiaan serta kasih sayang. Perlakuan seperti ini yang menyebabkan hidup menjadi sulit dijalani.

Akan tetapi, kebahagiaan bukanlah sesuatu yang wajib diberikan. Mengapa? Karena kebahagiaan merupakan kondisi yang sebaiknya kita ciptakan sendiri agar tidak bergantung pada orang lain. Bila kebahagiaan kita bergantung pada orang lain, keadaan ini tidak hanya merugikan diri, melainkan orang lain juga.

Baca juga: 10 Tips Hadapi Ketakutan saat Coba Hal Baru

Karena kebahagiaan yang demikian akan terbatas dan hanya dapat dicapai bila ada orang lain. Itulah mengapa, penting bagi kita menciptakan kebahagiaan dari dan untuk diri sendiri. Bahkan, kebahagiaan sendiri kerap disematkan sebagai obat beragam penyakit.

Akan tetapi, kebahagiaan tidak dapat didefinisikan dan merupakan sebuah konsep yang luas dan beragam, baik untuk individu maupun kelompok. Itu sebabnya, kebahagiaan dapat berbeda-beda dan sangat dipengaruhi oleh budaya.

Sebagai contoh, orang Jawa yang memiliki peribahasa "mangan ora mangan asal ngumpul" yang berartikan makan tidak makan yang penting dapat berkumpul dengan sanak saudara. Peribahasa ini dapat dilihat sebagai bentuk ekspresi kebahagiaan yang memerlukan afirmasi dari orang lain.

Meditasi dapat Membantu Kita Bahagia

Selain itu, salah satu cara indikasi kebahagiaan adalah dapat mencintai diri. Akan tetapi, mencintai diri bukan sekadar bersikap baik atau berleha-leha dengan menghabiskan waktu. Meskipun, tindakan tersebut dapat membantu. Pasalnya, mencintai diri lebih merujuk pada keadaan batin yang hanya bisa dirasakan oleh diri sendiri.

Pengolahan batin ini dapat dilatih dengan bermeditasi. Melansir Psychology Today, kita tidak bisa menghilangkan pikiran-pikiran dan perasaan negatif yang membebani. Akan tetapi, dengan bermeditasi kita akan terbiasa mengendalikan pikiran dan perasaan agar lebih tenang.

Meditasi juga dapat mengurangi kecemasan dan depresi. Karena meditasi terbukti mampu meningkatkan fokus dan ketenangan yang membuat seseorang mengenali pikiran-pikiran dan perasaan negatif yang menyebabkan sulitnya mencintai diri.

Dampaknya, kita dapat mengidentifikasi faktor apa saja yang membuat diri bahagia dan menjauhi sesuatu yang membuat hidup tidak tenang. Kemudian, kita juga dapat menulis diari atau sekadar catatan yang mendokumentasikan perasaan kita.

Baca juga: 4 Cara Capai Kebahagiaan ala Filsafat Stoic

Dengan menulis, kita dapat mengetahui lingkungan sosial atau hal-hal yang dapat secara mudah memengaruhi perasaan dan pikiran.

Setelah mengetahuinya, kita dapat mengenali dan mempelajari bagaimana cara yang efektif untuk menanganinya. Menulis juga memberikan kita kesempatan untuk meluangkan waktu dan merefleksikan diri sendiri secara lebih positif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com