Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/12/2022, 06:00 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aktivitas yang padat setiap harinya membuat kita sulit meluangkan waktu untuk berbagai hal, termasuk berolahraga.

Faktanya, kita hanya perlu menyisihkan waktu sekitar dua menit sehari untuk berolahraga demi menjaga kesehatan.

Dalam studi dua bagian yang dilakukan para ilmuwan di Sydney, Australia, ditemukan berolahraga dua menit setiap hari dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih rendah.

Olahraga dua menit per hari turunkan risiko kematian

Para peneliti mengambil data peserta berusia 40-69 tahun dari UK Biobank.

Setiap peserta memakai alat pelacak aktivitas di pergelangan tangan selama tujuh hari berturut-turut untuk mengukur gerakan dan aktivitas pada intensitas berbeda sepanjang hari.

Baca juga: 5 Tips Olahraga Efektif dalam Waktu yang Terbatas

Temuan studi pertama

Studi pertama melibatkan 71.893 orang dewasa dengan usia rata-rata 62,5 tahun yang tidak memiliki riwayat penyakit kardiovaskular atau kanker.

Para ilmuwan mengukur jumlah total aktivitas berat mingguan dan frekuensi olahraga yang berlangsung selama dua menit atau kurang. Semua peserta diteliti dengan durasi rata-rata 6,9 tahun.

Selama waktu itu, peneliti mengamati hubungan antara volume dan frekuensi aktivitas intensitas berat dengan kematian dan kejadian kardiovaskular dan kanker.

Ditemukan, risiko kematian atau insiden penyakit kardiovaskular dan kanker berkurang seiring peningkatan aktivitas fisik intensitas tinggi.

Olahraga intens hingga dua menit empat kali dalam sehari dikaitkan dengan penurunan risiko kematian sebesar 27 persen.

Para peneliti mencatat, semakin banyak berolahraga maka hasilnya akan semakin baik.

Mereka menemukan berolahraga sekitar 53 menit seminggu dikaitkan dengan penurunan risiko kematian 36 persen dari penyebab apa pun.

Baca juga: Jenis Olahraga yang Membuat Awet Muda

Temuan studi kedua

Dalam studi kedua, peneliti menganalisis 88.412 orang dewasa dengan usia rata-rata 62 tahun yang tidak menderita penyakit kardiovaskular.

Setelah melihat volume dan intensitas aktivitas fisik peserta, peneliti kemudian mengamati hubungan antara tingkat aktivitas fisik peserta dengan penyakit kardiovaskular.

Mereka meneliti kelompok kedua selama durasi rata-rata 6,8 tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com