Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Game dan YouTube Tingkatkan Risiko OCD pada Anak, Kok Bisa?

Kompas.com - 14/12/2022, 09:18 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Mengirim SMS, menggunakan video chatting, atau bermain medsos tidak terkait dengan risiko OCD.

Menurut para peneliti, hal ini kemungkinan dikarenakan anak dalam kelompok usia 9-10 tahun tidak terlalu sering menggunakan fitur-fitur tersebut.

Hasil itu bisa berbeda jika dilihat pada anak berusia remaja, kata peneliti.

Baca juga: Tanda-tanda Anak Mengidap OCD, Perlu Perhatian Orangtua

Perlu perhatian orangtua

Dr Jason Nagata, dokter anak di University of California, San Francisco yang memimpin studi tersebut menekankan pentingnya peran orangtua terhadap risiko OCD pada anak.

"Meskipun waktu layar dapat memberikan manfaat penting seperti pendidikan dan peningkatan sosialisasi, orangtua harus menyadari potensi risikonya, terutama terhadap kesehatan mental," kata Nagata.

Ditambahkan Nagata, anak yang menghabiskan waktu berlebihan bermain video game melaporkan merasa ingin bermain lebih banyak dan tidak dapat berhenti meski sudah berusaha.

"Pikiran mengganggu tentang konten video game dapat berkembang menjadi obsesi atau kompulsi."

"Kecanduan menatap layar dikaitkan dengan kompulsif dan hilangnya kontrol perilaku, yang merupakan gejala inti dari OCD," sambung pria tersebut.

Membatasi waktu anak menatap layar

Demi mengurangi risiko terkait waktu menatap layar, buatlah media plan di mana orangtua bisa menetapkan aturan dan batasan, saran para peneliti.

"Keluarga dapat mengembangkan rencana penggunaan media yang mencakup waktu bebas layar termasuk sebelum tidur," terang Nagata.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) merekomendasikan anak agar menghabiskan tidak lebih dari satu hingga dua jam di depan layar setiap hari.

Diprediksi, saat ini anak berusia di bawah 18 tahun menghabiskan waktu 4 jam 6 menit untuk bermain video game, menonton TV, dan bermain media sosial setiap hari.

Durasi ini sekitar 1 jam 20 menit lebih banyak dibandingkan sebelum pandemi.

Baca juga: Sadari, Sederet Dampak Buruk Menatap Layar Terlalu Lama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com