Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Makanan Ultra Proses yang Buruk untuk Metabolisme Orang di Atas 40

Kompas.com, 4 Januari 2023, 07:22 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber She Finds

KOMPAS.com - Seiring bertambahnya usia, metabolisme kita cenderung melambat sehingga kita lebih sulit untuk mempertahankan berat badan yang sehat dan memproses nutrisi dari makanan.

Hal ini pun disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk penurunan massa otot, perubahan hormon, dan tingkat aktivitas fisik yang lebih rendah.

Meski demikian, untungnya ada beberapa faktor yang bisa kita kendalikan untuk memengaruhi metabolisme, termasuk pola makan.

Dengan menghindari makanan olahan atau ultra proses dan berfokus pada makanan utuh, sangat mungkin untuk mendukung metabolisme yang lebih cepat agar kita tetap bugar dari waktu ke waktu.

Makanan ultra proses yang buruk untuk metabolisme

Dilansir dari laman She Finds, ahli nutrisi di Strength Warehouse, Jesse Feder, RDN, CPT pun membagikan sejumlah daftar makanan ultra proses yang sebaiknya dihindari orang-orang di atas 40 tahun karena dapat mengganggu metabolisme.

1. Sereal manis

Meskipun lezat dan mudah dikonsumsi, sereal manis adalah salah satu makanan ultra proses yang dapat berdampak negatif pada metabolisme tubuh kita.

"Sereal manis adalah salah satu makanan olahan paling tidak sehat karena sarat dengan gula, natrium, dan karbohidrat olahan," kata Feder.

"Ketika dikonsumsi dalam jumlah tinggi dan secara konsisten, makanan ini juga dapat menyebabkan obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes, dan penyakit jantung," sambung dia.

Memang, makanan ultra proses seperti sereal manis bisa memberi energi yang cepat karena juga dapat dicerna dengan sangat cepat.

Namun, sayangnya, ini menyebabkan penurunan gula darah sehingga memperlambat metabolisme tubuh kita.

Selain itu, tingginya jumlah gula tambahan dalam makanan dapat menimbulkan berbagai macam risiko kesehatan, termasuk penambahan berat badan.

Ketika kita mengonsumsi terlalu banyak gula, tubuh akan memproduksi insulin untuk membantu memprosesnya.

Lonjakan insulin inilah yang kemudian menyebabkan sel-sel tubuh menjadi resisten terhadap hormon, yang menyebabkan kadar insulin lebih tinggi dalam aliran darah.

Pada akhirnya, kadar insulin yang tinggi menimbulkan kenaikan berat badan, terutama di sekitar area perut, dan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena diabetes tipe 2 maupun gangguan metabolisme lainnya.

Baca juga: Makanan Manis dan Dampaknya pada Kesehatan Jantung

2. Makanan cepat saji

Pola makan tidak sehat dengan konsumsi banyak makanan cepat saji ternyata menjadi salah satu kebiasaan penyebab daya ingat menurun.Shutterstock/Syda Productions Pola makan tidak sehat dengan konsumsi banyak makanan cepat saji ternyata menjadi salah satu kebiasaan penyebab daya ingat menurun.
Terlepas dari kenyataan bahwa ini adalah pilihan yang sangat nyaman, namun Feder memperingatkan bahwa makanan cepat saji (fast food) juga dapat merusak metabolisme tubuh dari waktu ke waktu.

Halaman:


Terkini Lainnya
Sering Disepelekan, Mengapa Kesehatan Tulang Perlu Dijaga?
Sering Disepelekan, Mengapa Kesehatan Tulang Perlu Dijaga?
Wellness
4 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Tulang Menurut Dokter Ortopedi
4 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Tulang Menurut Dokter Ortopedi
Wellness
Ketahui, Dampak Karang Gigi Jika Diabaikan
Ketahui, Dampak Karang Gigi Jika Diabaikan
Wellness
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Wellness
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau