KOMPAS.com - Menguap adalah tindakan spontan ketika seseorang mengantuk. Ternyata, hal itu bisa menular.
Banyak orang tidak menyadari jika berada di dekat orang yang menguap, kita bisa ikut menguap. Kok bisa ya?
Calon ahli bedah akademik, Reyan Saghir, MBBS, BSc (Hons) mencoba menjelaskan fenomena ini.
"Aktivitas menguap terdiri dari pembukaan mulut yang tidak disengaja dan pelebaran rahang secara maksimal diikuti penarikan napas dalam-dalam dan ekspirasi lambat," katanya.
"Biasanya terjadi saat lelah atau bosan, namun alasan ilmiah di balik kebiasaan sehari-hari seperti menguap masih belum sepenuhnya dipahami."
Ada banyak studi yang mungkin bisa menjelaskan mengapa kita ikut menguap ketika melihat orang lain menguap.
Baca juga: Mengapa Menguap Bisa Menular?
Ada asumsi yang diyakini para ilmuwan di masa lalu bahwa manusia menguap untuk menghirup lebih banyak oksigen.
Namun, teori itu dibantah oleh serangkaian percobaan yang diterbitkan pada tahun 1987 yang menunjukkan tidak ada hubungan antara kekurangan oksigen dan keinginan untuk menguap.
Salah satu teori paling populer tentang penyebab menguap ada kaitannya dengan rasa bosan.
"Saat kita lelah, terutama saat melihat rangsangan berulang yang tidak menarik alias membosankan, tubuh kita menguap sebagai pertanda untuk bangun," tutur Saghir.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.