BARU-Baru ini, masyarakat dikejutkan dengan dugaan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang menimpa aktris sekaligus politisi Venna Melinda. "Drama" KDRT yang dialaminya viral di ranah maya.
Sebelumnya, pasangan Lesty Kejora juga tidak kalah menggegerkan ketika mengalami hal yang sama. Dua kasus KDRT selebritas tersebut agaknya ibarat gunung es.
Baca juga: Venna Melinda Bantah Rujuk dan Cabut Laporan Ferry Irawan
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diterbitkan tahun 2022, ada 447.743 kasus perceraian pada tahun 2021. Angka itu menunjukkan peningkatan 53,5 persen dari tahun sebelumnya, yakni mencapai 291.677 kasus. Hal itu menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat perceraian tertinggi di Asia.
Menurut sejumlah riset, penyebab utama yang memicu perceraian antara lain perselisihan dan pertengkaran, masalah ekonomi, KDRT, mabuk, dihukum penjara, judi, poligami, zina, kawin paksa, cacat badan.
Maraknya kasus KDRT dan melonjaknya angka perceraian dari masa ke masa menjadi pelajaran penting bagi siapa saja yang ingin membangun bahtera rumah tangga. Karena cinta saja tidak cukup untuk melanggengkan perkawinan tanpa diiringi oleh persiapan yang matang.
Berikut adalah beberapa hal penting yang perlu dipahami ketika memilih "belahan jiwa", agar pernikahan yang kita bangun dapat langgeng hingga maut memisahkan.
Pertama, pasangan kita tidak akan selalu melengkapi kita. Sangat penting bagi kita untuk fokus pada diri sendiri, bukan dengan cara yang egois, bukan dengan cara mengabaikan pasangan, tetapi dengan cara bahwa menjaga diri sendiri akan membantu kita membawa diri dengan baik ke dalam hubungan kita. Pasangan harus bisa memiliki keseimbangan antara keterpisahan dan kebersamaan.
Kedua, menyesuaikan ekspektasi dalam pernikahan. Kita mungkin menginginkan banyak hal dari satu pasangan kita: pendamping, mitra meraih kesuksesan, kekasih yang romantis, orang tua yang baik, teman curhat yang pas dan banyak lagi. Tak ada salahnya memiliki harapan tinggi.
Baca juga: Mempersiapkan Anak Hadapi Perceraian Orangtua
Namun yang paling penting sebelum kita menikah; kita perlu mengutarakan harapan-harapan itu kepada calon pasangan. Karena sebagian besar percekcokan yang berujung perceraian diawali dari tidak bertemunya ekspektasi masing-masing pihak.
Ketiga, memaknai cinta. Kita memang bisa berikhtiar untuk menemukan pasangan paling sempurna versi diri sendiri. Namun, kita perlu menyadari bahwa ada momen-momen ketika merasa tidak selaras atau tidak jatuh cinta.
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.