Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/02/2023, 13:40 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Misalnya, dia merasa tidak mendapat apresiasi, afeksi, atau perhatian. Lantas dia bisa "balas dendam" dan tidak mau memberikan apa yang pasangannya butuhkan.

  • Takut akan konflik

Terkadang masalah kepasifan ini bisa disebabkan karena masalah perilaku.

Misalnya saja, khawatir jika pasangannya kesal, marah, atau menimbulkan pertengkaran jika ia berinisiatif melakukan sesuatu.

Akhirnya, lelaki semacam ini memilih untuk menahan diri.

Kecemasan yang sama juga bisa dipicu saat pasangan melakukan sesuatu yang tidak disukainya.

Sehingga, keadaan ini berakhir dengan melakukan hal tersebut secara terpaksa, lalu protes karena hal-hal kecil.

Atau, bisa pula menjadi pasif-agresif dan mengekspresikan rasa kesalnya dengan "melupakan" atau melakukan hal yang diinginkan pasangannya namun dalam waktu yang sangat lama.

Jadi, meski beberapa pria terlihat lebih aktif dalam pekerjaannya, sebenarnya tidak begitu. Kecemasan yang sama tetap dialami.

Mereka ingin menghindari konflik dengan melakukan apa yang diminta saja.

  • Memiliki attention deficit disorder (ADHD) atau sulit memusatkan perhatian

Beberapa gejala ADHD pada orang dewasa adalah suka menunda dan melupakan sesuatu atau mulai melakukan sesuatu namun tidak menyelesaikannya.

Baca juga: Tingkat Kecemasan Meningkat Saat Menstruasi, Apa Sebabnya?

Hasilnya, pasangan seperti ini merasa bahwa ia tidak dapat diandalkan dan bukan team player.

Cara mengatasinya

Untuk mengatasinya, kita perlu fokus pada penggeraknya. Jika hubungan terasa tidak seimbang, setiap pasangan perlu mengutarakan keinginannya masing-masing.

Lalu jika merasa dikritisi, pasangan lainnya harus lebih berhati-hati agar tidak terdengar terlalu mengontrol pasangannya.

Sementara itu jika masalah ada pada peran dan ekspetasi, semua pasangan perlu berkompromi untuk menentukan solusi yang menguntungkan kedua belah pihak.

Namun jika berkaitan dengan kecemasan dan ADHD, biasanya ada masalah utama yang memicunya dan memengaruhi hubungan serta aspek lainnya dalam kehidupan sehari-hari.

Kondisi semacam ini perlu dipecahkan dan dibarengi dengan pengobatan dan terapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com