Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/02/2023, 20:07 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa perempuan kerap mengalami rasa sakit saat menstruasi.

Rasa sakit menstruasi ini biasanya cukup spesifik, yaitu rasa kram di area perut bagian bawah. Tak jarang, rasa sakit ini cukup menyiksa. Bahkan bagi beberapa perempuan, rasa sakit ini bisa membuatnya hanya terbaring di tempat tidur dan sulit melakukan apapun.

Lantas, apa penyebabnya?

Mengutip Mayo Clinic, rasa sakit menstruasi ini biasa disebut sebagai sismenore dalam bahasa ilmiah, dan bisa disebabkan oleh beberapa kondisi. Misalnya saja, endometriosis, kondisi ketika endometrium (lapisan bagian terdalam dari rahim) tumbuh di luar dinding rahim.

Fibroid rahim atau pertumbuhan massa yang bersifat non-kanker di dalam atau di luar rahim juga dapat menyebabkan rasa sakit saat menstruasi.

Kendati demikian, sakit menstruasi juga bisa disebabkan karena rahim berkontraksi untuk membantu mengeluarkan lapisannya.

Proses ini melibatkan prostaglandin, zat mirip hormon yang berperan dalam nyeri dan peradangan. Karena itu, tingkat prostaglandin yang lebih tinggi bisa menyebabkan kram menstruasi yang lebih parah.

Baca juga: Lakukan 8 Hal Ini Saat Alami Nyeri Menstruasi

Lalu selain endometriosis dan fibroid rahim, sakit menstruasi juga bisa disebabkan oleh hal berikut:

Adenomiosis

Adenomiosis merupakan kondisi saat jaringan yang melapisi rahim mulai tumbuh menjadi dinding otot rahim.

Penyakit radang panggul

Infeksi pada organ reproduksi wanita ini biasanya disebabkan oleh bakteri menular seksual.

Stenosis serviks

Beberapa wanita, pembukaan serviks (rahim) cukup kecil untuk menghambat aliran menstruasi, menyebabkan peningkatan tekanan yang menyakitkan di dalam rahim.

Adapun gejala sakit saat menstruasi meliputi:

  • Nyeri berdenyut atau kram di perut bagian bawah yang bisa sangat intens
  • Nyeri yang dimulai satu hingga tiga hari sebelum menstruasi, memuncak 24 jam setelah menstruasi hari pertama dan mereda dalam dua hingga tiga hari setelahnya
  • Rasa nyeri terus menerus
  • Nyeri yang menjalar ke punggung bawah dan paha

Selain gejala di atas, beberapa perempuan juga mengalami beberapa hal berikut:

  • Mual
  • Diare
  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Faktor risiko

Semua perempuan bisa mengalami sakit menstruasi. Namun, risiko mengalaminya bisa meningkat jika memiliki satu atau lebih dari kondisi berikut ini:

  • Kurang dari usia 30 tahun
  • Mengalami pubertas lebih awal, pada usia 11 tahun atau lebih muda
  • Mengalami pendarahan berat selama menstruasi (menorrhagia)
  • Mengalami pendarahan menstruasi yang tidak teratur (metrorrhagia)
  • Memiliki riwayat keluarga yang menderita nyeri menstruasi (dismenore)
  • Merokok

Baca juga: Apa Saja Penyebab Kram Perut Sebelum Menstruasi?

Komplikasi

Lebih lanjut, menstruasi umumnya tidak menyebabkan komplikasi medis lainnya, meski dapat mengganggu aktivitas sekolah, pekerjaan, dan sosial.

Namun, kondisi tertentu yang terkait dengan kram menstruasi dapat menimbulkan komplikasi.

Misalnya, endometriosis dapat menyebabkan masalah kesuburan, sementara penyakit radang panggul dapat melukai saluran tuba, meningkatkan risiko implantasi sel telur yang telah dibuahi di luar rahim (kehamilan ektopik).

Kapan harus ke dokter?

Kita perlu berkonsultasi ke dokter jika mengalami beberapa hal berikut:

  • Sakit menstruasi mengganggu hidup kita setiap bulannya
  • Gejala yang dialami terus memburuk
  • Baru mengalami sakit menstruasi yang parah setelah berusia 25 tahun

Baca juga: Seberapa Banyak Darah yang Keluar Saat Menstruasi?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com