Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/03/2023, 11:52 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber WebMD

4. Stroke

Orang berbadan tinggi cenderung berisiko lebih rendah terkena stroke, terutama jika mereka juga memiliki berat badan sehat.

Baca juga: Apakah Tinggi Badan Dapat Meningkatkan Risiko Penyakit Tertentu?

5. Penggumpalan darah

Penggumpalan darah bisa menjadi kondisi serius, terutama jika terbentuk dalam vena besar atau mengarah ke paru-paru.

Studi menemukan, semakin pendek tubuh seseorang, semakin kecil risiko orang tersebut memiliki penggumpalan darah dalam vena.

Individu setinggi 150 sentimeter atau kurang memiliki peluang terendah untuk menderita kondisi ini.

6. Alzheimer

Satu studi yang meneliti lebih dari 500 orang menyimpulkan, pria setinggi 180 sentimeter atau lebih berisiko lebih rendah terkena penyakit alzheimer (60 persen) ketimbang mereka yang memiliki tinggi 170 sentimeter atau lebih pendek.

Hasil serupa juga ditemukan pada wanita, meski hubungan antara risiko alzheimer dan tinggi badan lebih kuat di kalangan peserta pria.

7. Kehamilan

Dalam satu studi, wanita setinggi 152 sentimeter atau lebih pendek cenderung melahirkan lebih cepat daripada wanita setinggi 172 sentimeter atau lebih tinggi.

Untuk setiap sentimeter perbedaan tinggi badan antara dua ibu hamil, ibu hamil yang lebih pendek diketahui melahirkan seperlima hari lebih cepat.

Para ilmuwan belum mengetahui alasannya, namun hal itu bisa terkait ukuran bagian tubuh tertentu seperti panggul atau serviks.

Baca juga: Pertumbuhan Tinggi Badan Pria Berhenti di Usia Berapa?

8. Rambut rontok

Studi terhadap lebih dari 22.000 pria di tujuh negara menunjukkan pria bertubuh pendek berpeluang lebih besar untuk mengalami kebotakan.

9. Umur panjang

Beberapa penelitian selama bertahun-tahun menemukan bahwa individu bertubuh pendek cenderung hidup lebih lama dari individu bertubuh tinggi.

Orang pendek juga memiliki lebih sedikit penyakit jangka panjang seiring bertambahnya usia.

Para ilmuwan masih mempelajari alasan di balik ini, tetapi beberapa area yang diteliti mencakup jumlah kerusakan sel dari waktu ke waktu, kadar beberapa hormon, dan ukuran beberapa organ (otak, hati, dan ginjal).

10. Kelelahan akibat panas

Orang pendek cenderung tidak merasakan kelelahan akibat panas atau kondisi lebih serius yang disebut heatstroke.

Pasalnya, orang bertubuh tinggi dan lebih berat memproduksi lebih banyak panas tubuh.

Jika orang tinggi memproduksi panas tubuh lebih banyak daripada yang bisa dikeluarkan --seperti selama berolahraga, maka kondisi itu dapat menyebabkan heatstroke atau heat exhaustion.

Di sisi lain, orang yang lebih tinggi dapat merasa lebih hangat daripada orang pendek dalam cuaca dingin karena alasan yang sama.

11. Nyeri punggung bawah dan panggul

Orang yang lebih pendek cenderung tidak mengalami nyeri punggung bawah atau panggul.

Alasan seseorang yang lebih tinggi berpeluang lebih besar terkena fraktur (patah tulang) panggul adalah karena pusat gravitasi mereka lebih tinggi dibandingkan orang bertubuh pendek.

Baca juga: Tinggi Badan Anak Diwariskan oleh Ayah atau Ibu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com