Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/03/2023, 13:42 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Today

Padahal kebanyakan dari kita pasti memiliki kebutuhan berbeda, karena itu penting bagi pasangan untuk saling memahami atau mempelajari bahasa cinta pasangan. 

3. Hadiah untuk si receiving gifts harus mahal

Hadiah untuk para pemilik love language receiving gifts kerap diasosiasikan sebagai sesuatu yang mahal.

Padahal faktanya, mereka tidak memikirkan seberapa mahal barang yang diterima, melainkan niat dan atau usaha dari pasangannya yang akan lebih dihargai.

Justru pemberian-pemberian kecil bisa berdampak besar pada sebuah hubungan asalkan saat memberinya tanpa paksaan atau tidak dipaksakan.

Baca juga: 5 Cara Ungkapkan Love Language kepada Pasangan di Hari Valentine 

 

4. Love language tetap membutuhkan komunikasi yang baik

Kebanyakan love language sering digambarkan dengan sebuah upaya, tapi tanpa komunikasi yang baik antar pasangan, maksud dan tujuan itu tidak akan tercapai.

Sebagai gambaran jika pasangan kita memiliki love language quality time, selalu ada di sampingnya tanpa sebuah obrolan yang seru tentu tidak akan berdampak apa-apa.

Sangat penting bagi pasangan untuk menjalin komunikasi yang baik, berkata jujur tentang bagaimana cara dia mengungkapkan cinta.

5. Sentuhan fisik tidak sama dengan mesum

Pemilik bahasa cinta physical touch juga kerap digambarkan sebagai seseorang yang mesum atau selalu berhubungan dengan keintiman seksual.

Padahal faktanya, keintiman dalam sebuah itu lebih dari sekedar seks. Physical touch sebenarnya juga cukup sederhana.

Setidaknya setiap sentuhan yang diberikan bisa bermakna bahwa kita peduli, perhatian dan memberikan rasa hormat dan menunjukkan kasih sayang kepada pasangan.

6. Bahasa cinta mungkin dapat berubah

Kemungkinan besar bahasa cinta yang dimiliki pasangan dapat berubah seiring waktu.

Mungkin di awal pacaran pasangan kita memiliki bahasa cinta words of affirmation, tetapi ketika sudah menikah dia lebih membutuhkan physical touch atau quality time.

Inilah gunanya bahwa kita perlu memahami love language pasangan karena mungkin saat ini kebutuhan akan perasaan dicintai dan mencintai sudah berubah. 

7. Love language tidak hanya memberi, tetapi juga harus ada timbal balik

Ya, anggapan ini benar adanya. Seperti layaknya sebuah hubungan tentu harus ada timbal balik.

Memberi dan menerima cinta harus dalam porsi yang sepadan atau seimbang. Meski kita memahami bahasa cinta pasangan, bukan berarti hanya kita atau hanya si dia yang selalu berusaha.

Kedua pasangan harus saling mengomunikasikan hal tersebut sesuai dengan kebutuhannya masing-masing agar terjalin timbal balik dalam hubungan tersebut.

Baca juga: Hubungan Lebih Romantis, Kenali Love Language Pasangan Sesuai Zodiak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com