Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/03/2023, 13:24 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Mengatur waktu tidur menjadi salah satu tantangan yang dirasakan selama menjalankan puasa Ramadhan. Agenda sahur dan ibadah yang dilakukan pada dini hari membuat banyak orang mengantuk keesokan harinya.

Selain itu, banyak orang kesulitan menjaga waktu tidurnya tetap normal selama menjalankan ibadah puasa karena harus bangun lebih pagi.

Banyak dari kita yang kemudian harus mengubah pola tidur sehingga kualitasnya juga ikut menurun.

Terlebih, jika kita masih harus beraktivitas seperti biasa, kurang tidur bisa membuat lesu dan kurang konsentrasi, sakit kepala, mood swings, gangguan fungsi kognitif, bahkan kenaikan berat badan.

Baca juga: Kebiasaan Tidur yang Kurangi Risiko Kematian akibat Penyakit Jantung

Dampak kurang tidur

Lebih jauh, perubahan pola tidur juga akan berdampak pada kesehatan, karena tidak sesuai dengan irama sirkadian tubuh. Misalnya, tubuh yang terbiasa istirahat pada jam tertentu, dipaksa bangun, dan sebaliknya, pada waktu tubuh biasa beraktivitas, kita justru tidur.

“Pada tubuh manusia terdapat irama Sirkadian yang berfungsi mengatur hormon-hormon penting. Irama Sirkadian ini akan berubah total saat Ramadhan karena jam tidur sudah pasti tidak teratur," ujar dr. Reinita Arlin pada Talkshow bersama Zinus Indonesia di Jakarta, kamis (16/3/2023).

"Irama sirkadian mengatur hidup kita. Saat tidur fungsi-fungsi tubuh di-reset, ingatan disimpan, lalu tubuh melakukan detoksifikasi, regenerasi dan perbaikan lain. Bila kita kurang tidur maka fungsi-fungsi tubuh akan terganggu, misalnya jadi bikin lemot," paparnya.

Kondisi ini bisa menurunkan produktivitas dan fokus dalam menjalani hari. Kamu mungkin menjadi kurang berhati-hati dalm bertindak, dan hal itu tentu bisa memicu berbagai masalah.

Menurut dokter yang juga Putri Pariwisata 2012 ini, kurang tidur bisa menyebabkan penyakit berbahaya lain, seperti obesitas, diabetes mellitus tipe 2, hingga masalah cardiovascular.

"Untuk itu, penting sekali bagi kita terutama orangtua atau Ibu untuk memastikan kualitas tidur sekeluarga tetap terjaga,” lanjutnya.

Baca juga: 4 Dampak Kurang Tidur yang Berbahaya bagi Tubuh

dr. Reinita Arlin dalam Talkshow bersama Zinus Indonesia di Jakarta, kamis (16/3/2023)Kompas.com/Wisnubrata dr. Reinita Arlin dalam Talkshow bersama Zinus Indonesia di Jakarta, kamis (16/3/2023)

Bagaimana mengatur pola tidur di bulan puasa?

Menurut dr. Reinita Arlin, selain waktu tidur, kita sebaiknya juga fokus pada kualitas tidur yang baik. Bagaimana caranya?

Usahakan tidur dengan durasi normal

Usahakan untuk tidur mendekati durasi yang ideal yakni sebayak delapan jam per hari. Jika sulit diwujudkan, kita bisa membaginya dalam dua bagian.

Pertama, tidur selama setidaknya empat jam usai salat tarawih hingga menjelang waktu sahur. Setelah itu, cobalah untuk tidur beberapa jam lagi untuk melengkapi kekurangannya.

"Selama bulan puasa, usahakan tidur lebih awal dari biasanya, karena kita akan bangun lebih pagi. Hal ini penting untuk menjaga agar waktu tidur kita tidak berkurang," ujar dr. Arlin.

Atur pola tidur

Atur pola tidur yang disesuaikan dengan rutinitas selama Ramadhan untuk menjaga kualitasnya. Dengan demikian, kita akan bangun dan tidur di waktu yang teratur selama sebulan beribadah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com