Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari, 4 Makanan yang Ternyata Bisa Picu Depresi

Kompas.com - 13/04/2023, 16:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Best Life

KOMPAS.com - Depresi adalah gangguan mental yang sangat umum dan kompleks dengan banyak penyebab potensial seperti genetik, biologis, lingkungan, perilaku, hingga psikologis.

Tetapi, salah satu pemicunya mungkin sesuatu yang tampaknya tidak berbahaya seperti apa yang kita makan sehari-hari.

Penelitian ilmiah pun menemukan bahwa makanan tertentu ternyata dapat meningkatkan risiko depresi.

"Bukanlah hal baru bila makanan sehat berhubungan dengan kesehatan yang baik, namun kita jarang membahas pentingnya makanan sehat bagi perkembangan otak, yang bisa dibilang merupakan organ terpenting dalam tubuh.

Baca juga: Puasa Bisa Bantu Atasi Gejala Depresi, Ini 4 Alasannya

Demikian penuturan seorang psikiater yang mendirikan layanan psikiatri nutrisi pertama di Rumah Sakit Umum Massachusetts di Boston, AS, Uma Naidoo, MD.

"Makanan yang kita konsumsi memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan mental dan fungsi kognitif karena adanya hubungan antara usus dan otak."

"Jadi, organ-organ ini telah berhubungan erat bahkan sebelum kita dilahirkan, yang berkembang dari sel-sel yang sama persis di dalam embrio," jelas dia.

Menurut Naidoo, jalur pencernaan dan pikiran kita secara harfiah berbicara satu sama lain.

"Lebih dari 90 persen reseptor untuk neurotransmitter serotonin, yang bertanggung jawab atas suasana hati dan kognisi, terletak di usus, menyoroti betapa kuatnya hubungan antara makanan dan suasana hati ini," kata dia.

Maka, tidak heran jika pola makan yang tinggi akan makanan sehat berkorelasi dengan kesehatan mental yang positif.

Sementara pola makan yang lebih tinggi akan makanan olahan dan bergula dikaitkan dengan gejala kesehatan mental yang buruk seperti depresi dan kecemasan.

Baca juga: 5 Tips Mengatasi Kecemasan dan Depresi bagi Penderita Eksim

Makanan yang memicu depresi

Naidoo pun memaparkan sejumlah makanan yang perlu dihindari karena dapat menurunkan suasana hati dan memicu depresi sebagai berikut.

1. Makanan dan minuman berpemanis

Naidoo mengatakan, mengonsumsi gula rafinasi yang ditemukan dalam makanan maupun minuman bisa memicu lonjakan gula darah.

"Ini kemudian dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan kelelahan yang signifikan," ungkapnya.

Dan penelitian observasional juga menunjukkan adanya hubungan antara mengonsumsi minuman berpemanis dan gangguan suasana hati.

Satu analisis studi yang melibatkan lebih dari 37.000 kasus depresi dalam Journal of Affective Disorders mengungkap temuan menarik.

Jika dibandingkan dengan orang yang tidak minum soda, mereka yang minum setara dengan tiga kaleng soda setiap hari dapat memiliki risiko 25 persen lebih tinggi untuk mengalami depresi.

2. Makanan ultra proses

Selain itu, menurut Naidoo, makanan rendah nutrisi dan ultra proses, termasuk daging yang diawetkan, sering kali mengandung nitrat dan bahan kimia tambahan yang menciptakan peradangan pada tubuh dan otak kita.

"Peradangan pada otak adalah penyebab umum gejala kesehatan mental yang buruk seperti kecemasan," ungkap dia.

Dalam sebuah percobaan, peneliti Johns Hopkins Medicine menempatkan tikus pada diet dengan tambahan nitrat.

Baca juga: 7 Cara Sederhana Tingkatkan Mood dan Atasi Depresi

Dari penelitian itu ditemukan, hewan pengerat tersebut menunjukkan gejala hiperaktif seperti mania hanya beberapa minggu menjalani diet yang ditambah.

Penelitian lain menunjukkan kemungkinan hubungan antara nitrat dan mania pada manusia.

Sebuah studi oleh para ilmuwan Johns Hopkins yang sama mencatat, orang yang dirawat di rumah sakit karena episode mania memiliki kemungkinan lebih dari tiga kali lipat untuk mengonsumsi daging yang diawetkan dengan nitrat, daripada orang yang tidak memiliki riwayat gangguan kejiwaan yang serius.

3. Biji-bijian olahan

"Saya mendorong pasien untuk membatasi makanan dengan indeks glikemik tinggi, seperti roti putih dan nasi putih," kata Naidoo.

Biji-bijian olahan (refined grains) seperti ini telah dihilangkan serat dan sebagian besar nutrisinya.

"Makanan ini dapat meningkatkan peradangan dan berdampak negatif pada kesehatan mikrobioma usus, yang menghambat komunikasi yang efektif antara usus dan otak, serta mengganggu kesehatan mental," jelasnya.

Baca juga: Orang Ekstrovert Juga Bisa Depresi, tapi...

Sebaliknya, mengonsumsi biji-bijian yang kaya serat dapat meningkatkan kontrol gula darah dan dapat membantu mencegah diabetes tipe 2.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), penderita diabetes dua hingga tiga kali lebih mungkin menderita depresi dibandingkan orang yang tidak menderita diabetes.

Penelitian menunjukkan, biji-bijian utuh seperti gandum, beras merah, 100 persen gandum utuh, dan bulgur, dapat membantu menyeimbangkan kadar neurotransmiter yang menstabilkan suasana hati seperti tirosin maupun serotonin.

4. Makanan cepat saji

Menikmati hamburger dan kentang goreng sesekali mungkin tidak akan membuat kita mengalami depresi klinis, tetapi membiasakan diri untuk mengonsumsi makanan cepat saji mungkin saja.

Gorengan dan makanan cepat saji sering kali mengandung garam, lemak jenuh, gula olahan, dan bahkan lemak trans, yang dapat memperburuk kecemasan dan depresi.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Public Health Nutrition mengungkapkan, orang yang secara teratur mengonsumsi makanan cepat saji memiliki kemungkinan 51 persen lebih besar untuk mengalami depresi.

Angka itu dibandingkan orang yang jarang atau tidak pernah mengonsumsi makanan cepat saji.

"Mengonsumsi makanan cepat saji setiap hari pada dasarnya membuat bakteri usus yang buruk berkembang biak dan hal ini memicu peradangan," kata Naidoo.

"Menargetkan peradangan ini melalui nutrisi menjadi cara untuk memperbaiki gejala depresi dan kecemasan, serta mencegah penyakit neurodegeneratif (seperti demensia dan penyakit alzheimer)."

"Dan memberikan cara nyata bagi individu untuk mengambil alih kendali atas kesehatan mental mereka," saran dia.

Jadi, Naidoo pun merekomendasikan untuk mengikuti pola makan Mediterania yang kaya akan sayuran, buah-buahan, minyak zaitun, ikan, dan biji-bijian, yang telah dikaitkan dengan penurunan risiko depresi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com