KOMPAS.com - Meskipun merupakan hal yang wajar ditemukan, ketombe tetap sangat menyebalkan.
Ketombe dapat mengganggu penampilan rambut, juga membuat kulit kepala gatal, sehingga kita tidak nyaman saat beraktivitas.
Timbul anggapan, jika ketombe adalah penyakit menular, atau kondisi yang disebabkan gaya hidup tidak bersih.
Baca juga: 5 Resep Masker Rambut Pisang, Sehatkan Rambut hingga Atasi Ketombe
Faktanya, pada kulit kepala yang bersih sekalipun, ketombe masih dapat ditemukan.
Dr Madhuri Agarwal dari Yavana Aesthetics Clinic menerangkan empat mitos yang selama ini keliru soal ketombe.
"Ketombe tidak ada hubungannya dengan kebersihan," kata Agarwal.
"Ketombe disebabkan oleh beberapa faktor lain. Ini adalah respons fisiologis normal kulit kepala ketika siklus pergantian sel kulit terganggu, dan terjadi peningkatan pergantian sel dengan pengelupasan sel yang lambat."
Tidak sepenuhnya salah, namun ketombe menyerang pria pada kelompok usia tertentu.
"Remaja dan anak prapubertas lebih rentan mengalami ketombe karena perubahan hormon dan perkembangan kelenjar minyak," sebut Agarwal.
Baca juga: 3 Manfaat Pisang untuk Rambut, Bikin Berkilau hingga Atasi Ketombe
"Pria dewasa juga lebih rentan karena jumlah kelenjar minyak yang lebih banyak dan fungsi penghalang kulit kepala yang lebih lemah."
Benar dan salah. Ketombe sebenarnya dapat ditangani dengan mengubah kebiasaan.
Hindari menggaruk atau menggesek kulit kepala, karena hal tersebut bisa membuat kondisi semakin parah.
Juga, selalu keramas secara teratur, apalagi jika banyak berkeringat. Saat keramas, jangan menggunakan air panas untuk kulit kepala.
Baca juga: Cara Mengatasi Ketombe Berminyak yang Berkerak di Kulit Kepala
Pastikan untuk membersihkan dan mensterilkan sisir serta aksesori rambut setiap minggu.
"Jika terjadi pengelupasan berlebihan dan tidak kunjung membaik meski sudah menggunakan sampo anti-ketombe, disertai rasa sakit, luka, bisul merah, keluarnya cairan, atau darah, segeralah berkonsultasi dengan dokter kulit," ujar Agarwal.