Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Keindahan Budaya Minahasa Lewat Kain Pinawetengan

Kompas.com - 17/04/2023, 06:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

"Sementara untuk kain songket, kurang lebih penenunan dilakukan dalam waktu yang sama."

"Ya, kalau tidak berhenti dalam satu hari bisa jadi 1,5 meter," jelas dia.

Nah, mengingat banyaknya perajin yang akhirnya mulai termakan usia, Rita pun bekerja sama dengan beberapa sekolah seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk regenerasi perajin kain Pinawetengan.

Baca juga: 3 Cara Merawat Kain Batik agar Tidak Mudah Rusak

"Memang regenerasi ini terbilang agak sulit karena adanya percampuran dengan budaya internasional yang masuk ke sini," terangnya.

"Makanya untuk memperkenalkan budaya ini, saya juga masuk ke sekolah-sekolah setempat untuk melatih pembuatan kain Pinawetengan dengan harapan ke depannya kain ini dapat terus dilestarikan," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com