Terri Conley, dari Departemen Psikologi di Universitas of Michigan dan tim peneliti lainnya mengumpulkan data dari 308 orang dalam hubungan monogami, dan 493 orang yang menerapkan open relationship.
Semua peserta pada dua kelompok ini ditinjau intensitas berhubungan seks di luar hubungan mereka yang sah.
Kemudian diajukan pertanyaan lagi seputar praktik seks aman bersama pasangan mereka di luar hubungan yang resmi.
Hasilnya dapat disimpulkan bahwa 48 persen orang yang selingkuh lebih jarang menggunakan kondom daripada mereka yang ada dalam open relationship.
Kemudian hanya sedikit dari mereka yang menyadari betapa pentingnya pencegahan dan pemeriksaan dini terhadap penyakit menular seksual yang presentasenya hanya 34 persen.
Mereka juga kerap tidak peduli dengan sterilisasi alat bantu seks yang digunakan.
Sedangkan orang yang open relationship 66 persen lebih sadar dalam praktik seks yang aman dan 63 persen dari mereka juga sering membicarakan masalah penyakit kelamin.
Para ahli pun memertimbangkan untuk orang yang diselingkuhi pasangannya supaya membuat diskusi khusus dengan si tukang selingkuh (jika sudah terbukti) untuk mengatasi serta mencegah penularan penyakit menular seksual dalam kehidupan rumah tangganya.
"Rencana semacam itu dapat memfasilitasi seputar informasi yang berkaitan dengan kesehatan masing-masing pasangan untuk mencegah penyebaran penyakit kelamin lebih lanjut."
Demikian dalam keterangan studi yang diterbitkan dalam Journal of Sexual Medicine tersebut, seperti dilansir Livescience.
Baca juga: Tips Bercinta untuk Cegah Penularan Penyakit Kelamin dari Pasangan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.