Tujuan dari peletakkan tanaman asli itu adalah untuk memberi tahu pelanggan akan gerakan sustainable yang digagas, serta memberikan edukasi bahwa tanaman ini juga menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari yang perlu dilestarikan.
Masih di area yang sama, di bagian dalam butik juga terdapat satu layar lagi yang menarik perhatian, yaitu window to farm.
Layar dengan visual yang menyerupai jendela ini memberikan penampilan virtual perkebunan kopi yang mendekatkan pelanggan ke asal mula kopi, dan seolah-olah membawa pengunjung traveling.
Hal yang membuat butik di PIK Avenue berbeda adalah desain back-tile yang terinspirasi dari tekstil tenun ikat dari Indonesia.
Kehadiran dekorasi tenun ini terinspirasi dari makna tenun ikat yang melambangkan hubungan antara manusia dan alam, dan bagaimana keduanya terikat akan satu sama lain.
"Tenun ini juga senada dengan filosofinya dan gerakan sustainable kami yang diharapkan ke depannya bisa menjaga hubungan manusia dengan alam menjadi lebih baik," pungkas Sarah.
Baca juga: 7 Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Minum Kopi di Pagi Hari
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.