“Asam ellagic adalah polifenol utama dalam raspberry, yang membantu mengurangi dampak negatif estrogen beracun, yaitu 4-hidroksi-17ß-estradiol, 4E2, yang berhubungan dengan kanker terkait estrogen,” ujarnya.
Merasa senang bergerak? Jika iya. Guan menyarankan untuk mengonsumsi pisang, buah dengan glisemik tinggi.
“Dengan karbohidrat di dalamnya yang tinggi, pisang bisa menjadi sumber energi yang praktis dan kaya akan kalium yang baik untuk kesehatan jantung dan alkalinitas. Cocok dibawa ke gym atau jadikan bekal untuk jalan-jalan,” ujarnya.
Selain itu, pisang juga bisa jadi solusi tepat bagi para orangtua yang menginginkan camilan sehat.
Baca juga: 8 Asupan yang Bisa Bikin Bahagia, Ada Pisang hingga Jamur
Buah yang bisa dimanfaatkan untuk detox ini juga dapat mengurangi peradangan dan menstimulasi pencernaan.
Untuk menggunakannya sebagai peningkat imun, campurkan saja jus lemon dengan air hangat dan jahe.
Kita juga bisa menggunakan lemon sebagai garnish atau ditambahkan ke berbagai masakan seafood, pasta, salad, dan masih banyak lagi.
Baca juga: Semangka hingga Lemon, 5 Buah-buahan yang Bisa Dijadikan Obat Kuat
Menariknya lagi, kita bisa menikmatinya dengan banyak cara, mulai dari membekukan irisan semangka sebelum menjadikannya smoothie, hingga dinikmati begitu saja.
Belum lagi, semangka juga kaya akan vitamin dan memiliki karotenoid serta likopen yang baik untuk kesehatan mata, jantung, serta mencegah kanker.
Kurma yang menjadi salah satu bagian dari diet Mediterania ini dikenal kaya serat, sehingga dapat membuat kita kenyang lebih lama.
Lalu bukan hanya itu, kurma juga kaya akan kalium, kalsium, magnesium, selenium, dan mineral lainnya yang tak kalah bermanfaat.
Baca juga: 11 Manfaat Kurma, Kudapan Favorit di Bulan Ramadhan