Beragam atribut partai dijajakan di tokonya, Jussam Advertising. Mulai dari kaos, kemeja, bendera, pin, topi, hingga stiker. Kaos dengan foto bakal calon presiden atau lambang partai biasanya paling banyak diminati. Kaos-kaos itu dijual mulai dari harga 13.000 hingga 25.000 per pcs.
“Kalau ambil di atas 1.000 pcs harganya lebih murah, sedangkan bendera minimal harus beli 1 bal isi 10.000 pcs,” ujar wanita asal Wonogiri, Jawa Tengah ini.
Justina dan sang suami Syamsir mengaku memiliki strategis khusus, yaitu jemput bola dengan menawarkan sejumlah desain kaos, kalender, jam dinding, payung, bendera dan lain sebagainya kepada simpatisan partai, perusahaan dan tim sukses partai.
“Desain dari kami, gratis. Kami buatkan contohnya, diajukan dengan penawaran harga spesial, bisanya mereka akan mempertimbangkan,” aku Justina.
Toko atribut partai Talang Parindu di Lantai 2, Pusat Perbelanjaan Senen Jaya 1&2, mengaku jelang pemilu pesanan meningkat 40 persen dibandingkan kondisi normal.
Dalam sekali pesanan, toko yang sudah ada di Pasar Senen sejak 30 tahun yang lalu ini sanggup menerima orderan puluhan ribu kaos, kemeja, rompi dan topi dari sejumlah partai politik dan calon legislatif.
“Pelanggan saya bukan dari wilayah Jakarta saja tapi juga caleg dari Maluku dan Sumatera Barat." ujar Busril (54) pemiliknya.
Kendati orderan atribut dan aksesoris partai sudah mulai masuk, Busril mengaku tokonya belum kewalahan menggarap pesanan.
“Masih pelan karena belum keluar nomor urut capres dan caleg, makanya yang sudah pesan nomornya tidak ditulis di kaos pesanannya. Mungkin nanti enam-tiga bulan menjelang pemilu membludak. Sekarang mereka masih survei-survei harga.” jelasnya.
Di Talang Parindu, kaos partai dibanderol Rp10.000 hingga Rp15.000 per pcs, sedangkan kemeja partai Rp50.000 per pcs. Klien yang membeli mulai dari perorangan hingga partai politik, korporasi dan simpatisan partai.
Konsumennya datang dari seluruh penjuru kota di Indonesia. Mereka rerata adalah pedagang baju, jam tangan, sepatu, sendal, tas dan kacamata di luar Jakarta dan pulau Jawa.
Harganya tergantung grade dari barang yang dijual tersebut, termurah berkisar Rp 5.000 dan termahal bisa sampai jutaan rupiah. Barang-barang impor yang ada di sana rerata berasal dari, Malaysia, Jepang, Korea Selatan, dan Australia.
“Senen Jaya 1&2 menjadi pusat pakaian, jam tangan, emas, konveksi, reklame, kacamata, perlengkapan TNI/Polri, atribut partai, hingga kue subuh,” jelas Prismo.
PT Pembangunan Jaya pengembang Pusat Perbelanjaan Senen Jaya 1&2 telah merampungkan konstruksi gedung setinggi lima lantai ini dan resmi dibuka untuk umum pada Februari lalu.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya