Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/06/2023, 08:29 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Selain itu, tidur tengkurap juga meregangkan leher ke belakang, menekan tulang belakang, yang dapat menyebabkan sensasi kesemutan saat lengan "tertidur" karena aliran darah yang menyempit dan saraf yang tertekan.

Sakit bahu

Saat tidur temgkurap, kebanyakan orang akan menyelipkan satu atau kedua tangannya di bawah bantal, yang akan memicu ketegangan pada sendi bahu.

“Melakukannya akan menciptakan situasi yang pada akhirnya dapat menyebabkan masalah manset rotator atau masalah bahu lainnya,” kata Dr. Bang.

Baca juga: 3 Bahaya Tidur Tengkurap Bagi Kesehatan

Kerutan wajah

Tidur tengkurap pada dasarnya akan mengotori kulit wajah, yang membawa masalah pada kecantikan, yaitu membentuk kerutan.

Dalam sebuah studi yamg diterbitkan di Aesthetic Surgery Journal pada 2016, ditemukan bahwa posisi tidur tengkurap dapat menimbulkan tekanan dan stres pembentuk kerutan.

Berbahaya bagi bayi

Sementara tidur tengkurap dapat menyebabkan sakit dan nyeri pada orang dewasa, hal itu bisa mematikan bagi bayi.

Bahkan, program "Safe Sleep" yang dikembangkan oleh American Academy of Pediatrics menekankan bahwa bayi harus selalu diletakkan telentang untuk tidur.

Pasalnya, tidur tengkurap akan meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

Cara menghentikan tidur tengkurap

Jika biasa tidur tengkurap dan ingin mengubahnya? Jangan khawatir, itu bukanlah hal mustahil.

Bang mengatakan kita bisa melakukannya dengan bantuan bantal.

Menurutnya, menempatkan beberapa bantal dengan baik membuatnya dapat berfungsi sebagai bumper yang mencegah kita tidak tidur tengkurap.

Dengan melakukannya, lama kelamaan tubuh pun akan terbiasa untuk tidur dengan menyamping atau terlentang.

“Memang dibutuhkan sedikit latihan, tetapi jika kini Anda tidur tengkurap dan berhasil melakukan perubahan, kemungkinan besar Anda akan bangun di pagi hari dengan perasaan lebih baik,” ujarnya.

Baca juga: Waspadai, 3 Risiko Bayi Tidur Tengkurap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com