"Secara umum, jika kita memiliki kulit sensitif, riwayat keluarga kanker kulit, memiliki pekerjaan di luar ruangan, atau tinggal di ketinggian, saya sarankan tabir surya dengan SPF 30 setiap hari dan SPF 50 ketika berada di luar ruangan," sambungnya.
Pastikan pula kita menerapkan tabir surya secara menyeluruh, karena banyak orang yang tidak melakukannya, menurut Davis.
Sebagai panduan, gunakan sekitar seukuran gelas kecil untuk mengoleskan tabir surya ke wajah, dagu, dan leher.
Baca juga: 12 Hal yang Bisa Meningkatkan Risiko Sunburn
Luka bakar akibat sinar matahari terkadang bisa menjadi lebih parah dan membutuhkan perhatian medis.
"Jika mengalami luka melepuh, mengelupas, berdarah, atau merasa sangat sakit, segera kunjungi dokter, jangan mencoba perawatan di rumah," ujar Hartman.
Apabila memiliki gejala yang mirip flu, seperti demam, menggigil, nyeri otot mendalam, atau hilang nafsu makan, cobalah memeriksakan diri ke dokter.
Hal tersebut bisa menjadi pertanda keracunan sinar matahari yang parah, mirip reaksi alergi.
"Tanda lainnya adalah jika ada area kulit yang terinfeksi. Sunburn yang parah atau luas dapat membuat kulit rentan terhadap infeksi."
"Jika melihat tanda-tanda infeksi, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dengan anti-mikroba," papar Davis.
Baca juga: 7 Hal yang Perlu Dihindari Setelah Kulit Terbakar Matahari
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.