Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/06/2023, 13:49 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Hal ini mungkin masih penting untuk beberapa wilayah di dunia yang prosesnya tidak terlalu teliti, dan dapat memberikan ketenangan pikiran bagi sebagian orang.

Apalagi, baru-baru ini, dengan banyaknya penggunaan plastik dalam rantai pasokan makanan, mikroplastik telah ditemukan dalam makanan, termasuk beras.

Proses pencucian terbukti dapat membilas hingga 20 persen plastik dari beras mentah.

Studi yang sama menemukan, terlepas dari kemasan -plastik atau kantong kertas- yang kita gunakan untuk membeli beras, beras tersebut mengandung tingkat mikroplastik yang sama.

Beras juga diketahui mengandung tingkat arsenik yang relatif tinggi, karena tanaman menyerap lebih banyak arsenik saat tumbuh.

Baca juga: Beras Cokelat Vs Beras Putih, Mana yang Lebih Baik?

Mencuci beras terbukti dapat menghilangkan sekitar 90 persen arsenik yang dapat diakses secara hayati.

Bagi mereka yang menjadikan beras cuma sebagian kecil dari asupan nutrisi harian, maka kandungan dalam beras ini akan berdampak kecil pada kesehatan.

Namun, bagi populasi yang mengonsumsi beras yang telah dicuci dalam jumlah besar setiap hari -seperti halnya di Indonesia, hal ini dapat berdampak pada nutrisi secara keseluruhan.

Studi lain meneliti logam berat lainnya, timbal dan kadmium, selain arsenik.

Dalam riset ditemukan, pencucian awal menurunkan kadar semua logam berat tersebut antara 7-20 persen.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga memperingatkan risiko paparan arsenik dari air dan makanan.

Kadar arsenik dalam beras bervariasi tergantung pada tempat tumbuhnya, kultivar beras, dan cara memasaknya.

Jadi, saran terbaik adalah mencuci beras terlebih dahulu. Meski, mencuci beras tidak akan berpengaruh pada kandungan bakteri pada nasi yang dimasak.

Sebab, suhu memasak yang tinggi toh akan membunuh semua bakteri yang ada.

Yang lebih mengkhawatirkan adalah berapa lama kita menyimpan beras yang sudah dimasak atau beras yang sudah dicuci pada suhu ruangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com