Daging organ alias jeroan memiliki komposisi nutrisi yang berbeda jika dibandingkan potongan tanpa lemak, bagian lemak, serta tulang.
Tetapi secara umum, daging kambing menjadi alternatif sumber protein hewani yang lebih sehat dan aman dikonsumsi, khususnya bagi penderita hipertensi.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Hipertensi Okular, Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi
Terlepas dari pilihan daging, apa yang terpenting adalah pengolahan dan penyajiannya.
Faktor yang membuat daging sapi dan kambing tinggi kolesterol biasanya adalah proses pengolahan yang tidak tepat.
Kedua jenis daging ini sama-sama mengandung lemak jenuh dan dapat membuat kolesterol melonjak, yang meningkatkan risiko penyakit jantung.
Kendati demikian, lemak pada daging kambing jauh lebih sedikit dibandingkan daging sapi.
Kalori total daging kambing lebih rendah daripada daging sapi sehingga peningkatan kolesterol dan risiko penyakit jantungnya juga lebih rendah.
Baca juga: Waspadai Pemicu Kanker Usus Besar, Daging Merah hingga Obesitas
Hanya saja, semua jenis daging merah perlu dihindari jika ingin menjaga kadar kolesterol.
Sebagai gantinya, pilih daging ayam atau ikan.
Daging sapi dan kambing umumnya diolah menggunakan santan untuk menjadi gulai atau sate, serta ditambahkan siraman bumbu kacang yang tinggi lemak dan kolesterol.
Ada baiknya, kedua daging ini dibakar atau dipanggang ketimbang digoreng.
Baca juga: 5 Tips Masak Sate dan Daging Bakar untuk Tekan Risiko Kanker
Beberapa cara yang perlu diperhatikan saat mengolah daging:
Baca juga: 11 Hal yang Terjadi pada Tubuh bila Terlalu Banyak Makan Daging
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.