Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/07/2023, 06:05 WIB
Anya Dellanita,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Sumber Forbes

"Saya telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mengubah persepsi orang-orang bahwa lemak perut bukan hanya diakibatkan oleh es krim dan potongan daging, ini benar-benar disebabkan karena modifikasi karbohidrat," tambahnya.

Ward pun mengatakan bahwa sebenarnya kita tidak perlu mengikuti pola makan rendah karbohidrat, tetapi sebaiknya mengurangi konsumsi karbohidrat sederhana seperti jus buah dan kue.

Lalu sebaliknya, cari karbohidrat yang juga mengandung serat seperti sayuran, kacang-kacangan, polong-polongan, dan biji-bijian.

Lalu usahakan untuk mengonsumsi setidaknya 25 hingga 30 gram serat per hari.

Selain itu, kita bisa bereksperimen dengan asupan pati. Pasalnya, meski beberapa orang cocok dengan kentang, oat, nasi, dan roti gandum, sebagian orang tidak cocok dengan pati di dalamnya.

“Pati bisa seperti bahan bakar roket untuk mendorong resistensi insulin. Saat tubuh tidak bisa merespons insulin dengan baik, hal itu bisa memicu pra-diabetes dan diabetes tipe 2," kata Kroll.

Baca juga: Begini Trik Mudah untuk Menghilangkan Pati dari Kentang

Lakukan latihan kekuatan dan kardio

Kunci turunnya berat badan dan berkurangnya lemak perut adalah olahraga rutin, dan perpaduan antara latihan ketahanan dan kardio akan memberi kita manfaat terbaik.

Untuk melakukannya, bisa melakukan aktivitas aerobik intensitas sedang seperti jalan cepat atau bersepeda santai selama 150 atau 75 menit aktivitas berat.

Misalnya berlari dan bermain bola basket per minggunya, dengan setidaknya meluangkan dua hari untuk aktivitas penguatan otot.

Baca juga: Manfaat Olahraga Kardio Rutin bagi Kesehatan

Isi piring dengan protein

Memnambahkan protein tanpa lemak setiap kali makan akan membantu kita merasa kenyang lebih lama.

Hal ini juga mencegah kita untuk mencari karbohidrat olahan seperti keripik, biskuit, kue, permen, atau makanan yang mengandung lemak trans.

Jadi, Ward menyarankan agar kita mengonsumsi setidaknya 20 hingga 30 gram protein setiap kali makan berat dan 10 gram protein pada setiap kali menyantap kudapan.

Tidur dengan baik

Kurang tidur bukan hanya akan merusak seluruh hari kita, namun juga membuat penumpukkan lemak perut.

Itu dibuktikan dengan sebuah studi di jurnal Sleep, yang menemukan bahwa tidur kurang dari lima jam setiap malam dapat dikaitkan dengan peningkatan akumulasi lemak visceral dan subkutan yang signifikan pada di orang dewasa berusia lebih muda dari 40 tahun.

Baca juga: Tidur Siang Baik untuk Otak, tetapi Maksimal 30 Menit

“Tidur yang buruk dikaitkan dengan akumulasi lemak tubuh serta resistensi insulin. Namun tidur yang baik dan pengurangan stres dapat membantu menghilangkan lemak,” kata Kroll.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com