KOMPAS.com - Sudah lama diketahui, aktivitas fisik membantu mengontrol kadar gula darah.
Ketika aktif, glukosa dalam darah akan digunakan oleh otot sebagai energi-dan ini membantu menurunkan jumlah glukosa (alias gula) dalam darah.
Faktanya, baik bagi penderita diabetes atau tidak, menumpuk banyak waktu tidak aktif di siang hari dapat membuat kita berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung, kanker, dan kematian karena sebab apa pun.
Orang mengumpulkan waktu tidak aktif yang lebih lama juga cenderung memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit metabolik, serta kadar glukosa darah puasa dan trigliserida yang lebih tinggi.
Baca juga: 6 Vitamin dan Suplemen untuk Bantu Turunkan Gula Darah
Sementara penelitian sebelumnya menunjukkan bagaimana memecah waktu duduk dengan aktivitas fisik dapat membantu menurunkan gula darah di siang hari.
Nah, sebuah studi baru dalam Medicine & Science in Sports & Exercise volume Agustus 2023 adalah salah satu studi pertama yang melihat aktivitas malam hari dan gula darah.
Yang juga membedakan penelitian ini dari penelitian sebelumnya adalah keterlibatan orang-orang dari semua kategori BMI yang berbeda, alih-alih hanya menggunakan orang-orang yang berada di ujung atas grafik BMI.
Para peneliti mengambil 30 partisipan berusia 18-40 tahun yang tidak sedang dalam pengobatan untuk mengontrol kadar gula darah atau trigliserida.
Mereka dipasangi akselerometer-perangkat yang melacak aktivitas-yang mereka kenakan selama tujuh hari berturut-turut.
Semua peserta makan makanan yang sama selama tujuh hari dan diberi panduan ketat tentang waktu makan sehingga kondisinya sama untuk semua peserta.
Baca juga: 4 Cara Menurunkan Gula Darah secara Alami
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.