Jamie O'Driscoll, seorang ahli fisiologi kardiovaskular di Canterbury Christ Church University dan penulis senior laporan tersebut memberikan penjelasannya.
Dia mengatakan, penurunan tekanan darah ini bisa jadi disebabkan oleh kontraksi statis otot yang menekan pembuluh darah yang memasok darah ke otot-otot yang sedang bekerja.
Hal ini mengurangi aliran darah ke otot selama berolahraga, dan oleh karena suplai oksigen ke otot.
Ketika otot-otot mengendur setelahnya, menyebabkan aliran darah yang besar melalui pembuluh darah, hingga memicu peningkatan yang lebih besar dalam pengaturan aliran darah.
Baca juga: 5 Tips Mengelola Tekanan Darah Rendah agar Gejalanya Tidak Kambuh
O'Driscoll merekomendasikan untuk melakukan wall sit selama 4x2 menit, dengan istirahat dua menit di antaranya, tiga kali seminggu.
Namun di samping bentuk-bentuk latihan lainnya, perlu diakui bahwa latihan isometrik, khususnya wall sit dan plank tidak mudah dilakukan.
Bagi mereka yang baru pertama kali berolahraga, mengalami cedera, kelebihan berat badan, atau berasal dari generasi yang lebih tua, mungkin merasa latihan-latihan ini terlalu berat.
Akibatnya, efek dari latihan tersebut bisa menjadi sebaliknya, atau setidaknya yang melakukan tidak dapat terlalu menikmatinya.
Sebab O'Driscoll menyakini, olahraga harus menarik dan mudah diakses - hanya dengan begitu orang akan berkomitmen untuk melakukannya setiap minggu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.