Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/08/2023, 15:42 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Newsweek

KOMPAS.com - Ketika berusia 18 tahun, Amanda Lipstate didiagnosis menderita skleroderma.

Dampknya, Amanda mengalami banyak nyeri sendi, sampai-sampai menulis dengan tangan terasa menyakitkan.

Dia pun terpaksa berhenti menjahit, mengerjakan pekerjaan kulit, dan mengetik untuk waktu yang lama.

Tak hanya itu, Amanda juga didiagnosis dengan fenomena Raynaud yang berarti sirkulasi darahnya terputus di beberapa jari. "Dan, ketika darah mulai mengalir kembali, saya akan kesakitan," kata dia.

"Saya juga menderita sleep apnea dan GERD (penyakit refluks gastroesofagus). Saya tidak bisa makan tanpa mengalami gangguan pencernaan."

Baca juga: Ragam Manfaat Makanan Pedas, Bisa Bantu Menurunkan Berat Badan

"Pada saat itu, saya kelebihan berat badan, dan makan apa saja akan membuat saya merasa mual," kata Amanda.

Kaki Amanda membengkak dan dia mengalami depresi serta kecemasan yang parah.

"Depresi saya sangat buruk. Saya bangun setiap pagi dan mengatakan kepada suami saya bahwa saya berharap saya tidak bangun."

"Saya tidak menghargai diri saya sebagai manusia. Karena saya bekerja dari rumah, saya tidak mau meninggalkan rumah selama berbulan-bulan," ujar dia.

Diet karnivora

Pada usia 32 tahun, berat badan Amanda mencapai 163 kilogram, yang membuatnya harus menggunakan alat bantu jalan. 

"Saat itu, saya menderita diabetes tipe dua. Di situlah saya memutuskan untuk melakukan diet karnivora. Saat itu tanggal 28 Juni 2022," kata Amanda.

Amanda mengaku, yang mendorongnya melakukan perubahan adalah ketika dia harus pergi ke rumah sakit dengan rasa sakit yang parah, dan berpikir akan segera mati.

"Saat duduk di ranjang rumah sakit, saya ingat, saya melihat ke arah suami, dan saya tersadar bahwa semua pilihan hidup saya telah membawa saya ke sini," sebut Amanda.

"Keesokan harinya, saya pulang ke rumah dan kami menyingkirkan semua gula dan karbohidrat dari rumah," kenang Amanda.

Sebelumnya, Amanda mengaku telah mencoba berbagai macam diet, tapi selalu berujung pada penurunan berat badan, dan kemudian naik lagi.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com