Semua hal di atas menjadi masalah besar, akibat promosi kesehatan yang masih berputar-putar dengan jargon dan kampanye, tanpa melibatkan nalar dan literasi.
Iklan layanan kesehatan amat miskin dengan bobot pemahaman, hanya ramai pernik slogan – yang bisa ditunggangi iklan komersial. Dan akhirnya memang iklan komersial yang muncul.
Konsep Isi Piringku juga dipakai jualan bumbu penyedap dan aneka kecap. Padahal, Isi Piringku bisa menyehatkan, karena dibangun dari bahan pangan utuh yang diolah dengan bumbu dapur tradisional sederhana dan minim prosesan.
Bukan nasi goreng kecap dengan lauk gorengan nugget, disandingkan buah dalam rupa jus dan sayur diguyur mayones.
Menuju Indonesia emas 2045, kita masih punya banyak waktu untuk berbenah ketimbang berkutat dengan cara yang itu-itu lagi.
Rakyat membutuhkan pencerahan, penyelesaian permasalahan, dan informasi layanan masyarakat yang bisa menjadi panutan, agar tidak perlu lagi mencari aneka keajaiban seperti iklan yang bertaburan menjanjikan solusi instan.
Baca juga: Ketika Bukan Orang Kesehatan Bicara soal Kesehatan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.