Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/08/2023, 08:21 WIB
Elisabeth Christ Adventia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anak-anak bisa disebut sebagai sumber penyebar kuman. Sebuah penelitian pada tahun 2015 selama satu tahun dan melibatkan 26 rumah tangga menemukan bahwa semakin muda dan semakin banyak anak yang dimiliki, maka lebih besar pula kemungkinan anggota keluarga untuk jatuh sakit dan terkena infeksi.

Anak-anak dibawah 5 tahun bahkan mengalami sedikitnya satu virus pernapasan dalam waktu setengah tahun. Sedangkan rumah tangga yang memiliki setidaknya 6 anak menghabiskan sebagian besar waktu dalam satu tahun mengalami satu infeksi virus atau lebih, dibandingkan dengan rumah tangga tanpa anak.

Data ini membuat seolah-olah penyakit tidak dapat dihindari jika kita masih memiliki anak kecil, terutama ketika perubahan musim atau banyaknya polusi dan kondisi udara yang kurang baik. Tapi sebenernya ada beberapa cara yang dapat diimplementasikan untuk mengurangi penyebaran kuman penyebab infeksi.

Ahli psikologi anak, Emily Mudd, PhD, menyebutkan 6 tips untuk menjaga anak-anak dari penyakit.

Ajari anak untuk menjaga jarak

Dari pandemi Covid-19 kita belajar bahwa menjaga anak dari keramaian ketika mereka sedang kurang fit adalah hal yang penting. Cara ini dapat mencegah anak dari paparan kuman, terlebih ketika ketahanan tubuh mereka menurun. Hal tersebut juga dapat melindungi semua orang dari tertular kuman yang sama.

"Hampir semua anak bisa mengingat masa-masa ketika mereka sakit dalam hidupnya, dan kuman adalah sesuatu yang dimengerti banyak anak-anak. Mulailah diskusi dengan anak mengenai seberapa kecilnya kuman dan ketika mereka masuk dalam tubuh, mereka bisa membuat kita sakit,” ucap Dr. Mudd.

Menjelaskan tentang bagaimana seseorang bisa menyebarkan virus walau ia terlihat sehat juga membantu mereka untuk memahami pentingnya menjaga jarak terhadap orang lain, terutama di kerumunan.

Baca juga: Sudah Pakai Masker, Seberapa Penting Tetap Menjaga Jarak?

Ajari cara mencuci tangan dengan benar

Anak harus diajarkan untuk mencuci tangan dengan benar dan menyeluruh setiap habis bermain dari luar mengingat mereka telah terekspos oleh kuman. Beri tahu bahwa mencuci tangan membantu menghentikan penyebaran kuman tersebut.

"Bermain permainan mencuci tangan atau menyanyikan lagu kesukaan adalah cara yang bagus agar anak mencuci tangan dengan gembira dan tidak merasa terpaksa," saran Dr. Mudd

Himbau anak agar tidak menyentuh wajah dan benda-benda lain

Menurut Dr. Mudd, kebanyakan anak- tertarik menyentuh benda-benda di sekitar mereka. Mereka kerap tidak menyadari bahwa benda-benda tersebut kemungkinan terpapar kuman.

Anak-anak juga kerap menyentuh wajah mereka, misalnya mengusap mulut atau mengucek mata. Bisa dibayangkan betapa mudahnya kuman beralih dari benda-benda yang disentuh ke tubuh melalui mulut, hidung, atau mata.

“Anak-anak mempelajari dunia mereka dengan sentuhan. Ketika kita mengingat bagaimana bayi memasukkan banyak benda ke dalam mulut mereka, itulah cara mereka menjelajahi dunia di sekitar mereka. Itu merupakan hal yang sesuai dengan fase perkembangan,” katanya.

Dalam memberitahu anak tentang apa yang seharusnya tidak mereka sentuh, hindari penggunaan kata ‘Jangan’ seperti “Jangan sentuh! Itu kotor.” Hal tersebut akan ditangkap anak sebagai perlakuan buruk dan akan membuat anak terus melakukan apa yang dilarang.

Alih-alih marah atau khawatir, Dr. Mudd menyarankan untuk menjelaskan maksud kita secara jelas dan tenang seperti, “Ingat, kita sedang mencoba menghindari kuman. Kalau kamu ingin menyentuh sesuatu, coba pegang tanganku.”

Kemudian untuk mengurangi kebiasaan mereka menyentuh wajah, cobalah untuk menggunakan pendekatan yang sedikit lebih kreatif seperti menggunakan cat wajah untuk dijadikan permainan.

Gunakan sedikit cat di wajah anda dan anak anda, kemudian ajak anak agar mendiamkannya selama 10 menit untuk melihat siapa yang paling sedikit menyentuh wajah. Lalu ketika penghitung waktunya berbunyi, anda dapat membandingkan jumlah cat yang tersisa.

“Ini dapat membantu seorang anak melihat seberapa sering mereka menyentuh wajah mereka,” tambah Dr. Mudd.

Baca juga: 6 Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Mencuci Tangan

Tentukan waktu tidur yang konsisten

Mendapatkan waktu tidur yang cukup adalah aspek yang penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak dan kemampuan mereka untuk melawan kuman.

Tidur memberikan kesempatan bagi tubuh untuk mengumpulkan energi dan menyembuhkan infeksi. Menentukan waktu tidur siang yang teratur atau waktu tidur malam yang konsisten dapat memberikan pengaruh besar pada kesehatan anak secara keseluruhan.

Jika anak kesulitan dengan rutinitas tidur, memberi mereka pekerjaan kecil seperti menata boneka sebelum tidur atau memilih warna piyama untuk dikenakan saat tidur dapat meningkatkan semangat mereka untuk tidur sehingga akan sangat membantu mereka dalam menyesuakan diri dengan jadwal tidur.

Baca juga: Berapa Lama Waktu Tidur yang Diperlukan Tubuh?

Biarkan anak bermain di luar

Di era digital saat ini, membujuk anak-anak untuk pergi ke luar bisa sangat menantang, namun hal itu penting untuk pertumbuhan mereka. Pertama-tama, latihan dan aktivitas fisik memiliki peran penting dalam mengembangkan tubuh kuat dan sehat yang mampu melawan infeksi.

Selain itu, area terbuka di luar ruangan memiliki konsentrasi kuman yang lebih rendah, bahkan di bulan-bulan yang lebih dingin.

Dr. Mudd menyatakan, “Banyak penelitian mendukung gagasan bahwa menghabiskan waktu di ruang terbuka dapat bermanfaat bagi perkembangan sosial, emosional, dan kognitif anak dalam rentang usia berapapun.”

Selain itu, lebih mudah untuk menjaga jarak di tempat terbuka sehingga menguntungkan ketika kita sedang mencoba mengurangi paparan kuman selama musim penyakit menular.

Baca juga: 4 Manfaat Bermain di Alam Bebas untuk Tumbuh Kembang Anak

Beri anak makanan sehat

Pentingnya menyediakan nutrisi dan air minum yang memadai untuk anak-anak berhubungan langsung dengan tingkat aktivitas fisik dan waktu yang mereka habiskan di luar ruangan.

Sangat penting bagi kesehatan dan sistem kekebalan mereka untuk tetap terhidrasi, sekaligus memasok nutrisi yang diperlukan untuk mempertahankan energi.

Dengan mengganti camilan olahan dengan makanan menghidrasi seperti mentimun, seledri, dan buah-buahan, seseorang dapat meningkatkan manfaat di antara waktu makan.

Menurut Dr. Mudd, cara yang bagus agar anak makan makanan sehat adalah dengan makan bersama karena memungkinkan mereka berkembang dalam perhatian penuh dari orang tua mereka.

Selain itu, memasukkan makanan yang sehat di setiap waktu makan, dapat membantu menjaga kekebalan tubuh anak agar terhindar dari penyakit.

Baca juga: 6 Trik agar Anak-anak Mau Santap Makanan Sehat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com