"Berikut ini adalah beberapa perubahan pola makan yang saya terapkan, dan saya sarankan kepada pasien saya untuk mempertimbangkannya, dan telah berhasil mengatasi lemak perut terkait menopause."
Demikian kata Kristin Kirkpatrick, MS, RDN, mantan ahli gizi utama di Cleveland Clinic dan pendiri serta presiden KAK Consulting
Kirkpatrick juga adalah seorang ahli gizi pemenang penghargaan, penulis buku terlaris, serta pembicara yang diakui secara profesional.
Menurut Kirkpatrick, perubahn pol makan yang dia sarankan, membutuhkan waktu dan kerja keras serta perhatian pada berbagai komponen gaya hidup di luar pola makan. Misalnya, tidur.
"Tentu saja saya memiliki tujuan estetika untuk mengurangi lemak perut. Tetapi peningkatan perhatian terhadap kesehatan saya yang berkaitan dengan penumpukan lemak di bagian tengah tubuh juga memotivasi saya," kata Kirkpatrick.
Baca juga: 7 Gejala Pra-menopause, Beda dari Perimenopause Sebelum Menopause
"Mengetahui data tentang lemak perut dan kejadian resistensi insulin, misalnya, memotivasi saya untuk mengambil langkah-langkah dalam menguranginya, sehingga anak-anak saya dapat memiliki saya lebih lama di bumi ini," sebut dia lagi.
Menurut Kirkpatrick, selalu lebih mudah untuk berkomitmen pada perubahan pola makan dan gaya hidup jika kita memiliki motivasi yang lebih dari sekadar penampilan.
Penting untuk diingat bahwa perubahannya tidak akan secepat seperti yang terjadi pada usia 20-an atau bahkan 30-an.
Namun, meskipun hasilnya tidak akan terjadi dalam semalam, kita bisa mulai melihat perubahan positif dalam komposisi tubuh, dengan melakukan penyesuaian secara konsisten.