Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia Post Malone Menurunkan Berat Badan hingga 25 Kg

Kompas.com - 25/08/2023, 14:23 WIB
Elisabeth Christ Adventia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Musisi asal Amerika, Post Malone, mengejutkan penggemar dan pengguna internet dengan penampilannya yang lebih ramping di konser terbarunya.

Banyak media dibanjiri berita perubahan drastis bentuk tubuh Post Malone dan tak sedikit yang bertanya-tanya bagaimana penyanyi kelahiran 1995 itu melakukannya.

Di awal tahun 2023, rumor beredar bahwa penurunan berat badan Post Malone disebabkan oleh penggunaan obat-obatan. Namun, dugaan itu dibantah dalam acara The Joe Rogan Experience yang mendatangkan sang musisi di podcast-nya.

Dalam sesi tersebut, Post Malone mengungkapkan, beratnya pernah mencapai sekitar 108,8 kilogram, dan beratnya kini adalah 83,9 kilogram setelah melakukan perubahan pola diet.

Alasan di balik penurunan berat badan Post Malone

Post Malone membagikan rahasia tentang transformasi pola dietnya, yaitu berhenti minum minuman bersoda dan mengurangi asupan gula. "Soda itu sangat buruk. Sangat enak, tapi sangat buruk," ujarnya.

Meskipun menyadari keburukan soda, Malone tidak serta-merta menghindari soda. Ia kadang-kadang masih menghadiahi dirinya dengan soda dingin setelah melakukan pertunjukan.

"Sehabis manggung dan sukses, saya akan menjadi sedikit nakal dan minum Coke dengan es," ungkap Malone.

Baca juga: Minuman Bersoda Picu Risiko Kematian Dini, Simak Alasannya

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by @postmalone

Penyanyi yang menyambut bayi perempuan dengan sang tunangan pada Mei 2022 tersebut menghubungkan keputusannya dengan “kehidupan sebagai ayah”. Ia ingin menjadi lebih sehat dan hidup dalam waktu yang lama untuk putrinya.

"Saya memutuskan untuk berhenti minum soda dan berniat makan lebih sehat supaya saya bisa lebih lama hidup bersama malaikat kecilku," tulisnya di media sosial.

Baca juga: Dampak Minuman Bersoda bagi Kesehatan Ginjal, Menurut Studi

Post Malone manggung di TSX Times Square pada 18 Juli 2023 di New York City.  JAMIE MCCARTHY Post Malone manggung di TSX Times Square pada 18 Juli 2023 di New York City.

Memahami dampak buruk dari soda dan minuman manis

Kita sadar bahwa gula adalah "pembunuh senyap", tetapi mengendalikan asupan kalori dari makanan manis tidak selalu mudah.

Laman Healthline mengungkapkan bahwa di antara berbagai jenis gula, minuman manis adalah yang terburuk. Minuman soda, jus buah dengan tambahan gula, kopi manis, dan sirup adalah contohnya. Dan orang cenderung mengasupnya dalam jumlah banyak karena mudah dikonsumsi.

Minuman ini mengacaukan kadar insulin, menyebabkan penambahan berat badan dan risiko kesehatan seperti diabetes, masalah jantung, dan kanker.

Nah, agar tergerak untuk menghindarinya, pertama-tama kita harus mengetahui dampak minuman bersoda dan minuman manis lainnya terlebih dahulu.

Menambah berat badan dan meningkatkan risiko obesitas

Menurut Harvard Health, soda tidak membuat seseorang merasa kenyang seperti ketika mereka mengonsumsi kalori dari makanan. Meminum soda justru akan meningkatkan keinginan untuk makan makanan tinggi kalori sehingga berujung pada penambahan berat badan dan meningkatkan risiko obesitas.

Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan di situs National Library of Medicine, ditemukan bahwa konsumsi minuman manis pada anak setiap harinya berkaitan dengan peningkatan 60 persen risiko obesitas.

Berkontribusi pada penyakit perlemakan hati non-alkohol (NAFLD)

Penyakit perlemakan hati nonalkohol (NAFLD) mencakup berbagai masalah hati yang terkait dengan minim atau tidak adanya asupan alkohol, yang umumnya terlihat pada orang yang kelebihan berat badan. NAFLD meningkatkan risiko masalah jantung, diabetes tipe 2, dan sindrom metabolik.

Asupan gula berlebih membebani hati sehingga mengubahnya menjadi lemak. Timbunan lemak ini akhirnya menyebabkan NAFLD seiring berjalannya waktu.

Baca juga: Minuman Bersoda Mengandung Jenis Gula Paling Berbahaya

Meningkatnya risiko diabetes tipe 2

Menurut Harvard Health, mengonsumsi minuman manis secara rutin (1-2 kaleng sehari atau lebih) meningkatkan kemungkinan terkena diabetes tipe 2 sebesar 26 persen. Asupan gula dalam jumlah sedang dapat membantu mencegah diabetes tipe 2.

Menggantinya dengan minuman soda diet pun mungkin tidak menurunkan risiko diabetes mengingat konsumsi minuman manis apapun yang berlebihan menyimpan energi dalam bentuk lemak, sehingga berpotensi menyebabkan obesitas dan diabetes tipe 2.

Penyakit jantung

Harvard Health menyoroti bahwa penelitian selama 20 tahun terhadap 40.000 pria menunjukkan peningkatan risiko serangan jantung sebesar 20 persen bagi mereka yang mengonsumsi minuman manis setiap hari, dibandingkan dengan mereka yang jarang mengonsumsinya.

Demikian pula, penelitian terhadap 90.000 wanita selama dua dekade menemukan risiko serangan jantung 40 persen lebih tinggi bagi mereka yang mengonsumsi lebih dari dua porsi minuman manis setiap hari.

Sejumlah penelitian secara tegas mengaitkan minuman manis dengan risiko penyakit jantung, jadi cobalah membuat pilihan yang bijak.

Baca juga: Benarkah Minuman Bersoda Bikin Gemuk?

Mengurangi kekuatan tulang

Selama masa pertumbuhan seperti masa kanak-kanak dan remaja, tubuh kita membutuhkan kalsium untuk pembentukan tulang yang kuat. Namun, soda tidak memiliki nutrisi penting ini, sehingga menyebabkan gangguan pada kesehatan tulang.

Parahnya lagi, minuman tersebut mengandung fosfat tinggi yang berdampak buruk pada tulang jika dikonsumsi berlebihan.

Menariknya, susu, yang merupakan sumber kaya kalsium, memiliki efek yang berlawanan dengan soda. Ketika konsumsi soda meningkat, asupan susu menurun, dan sebaliknya, sebagaimana dicatat oleh Harvard Health.

Kematian

Minuman manis dapat berdampak buruk pada umur Anda. Harvard Health meyoroti hubungan yang signifikan antara konsumsi minuman manis dan kemungkinan kematian dini yang lebih tinggi akibat masalah yang berhubungan dengan jantung.

Orang yang mengonsumsi dua porsi minuman manis atau lebih setiap hari menghadapi risiko 31 persen lebih besar terkena penyakit kardiovaskular dibandingkan dengan mereka yang hanya sesekali minum.

Ada juga sedikit hubungan antara konsumsi minuman manis dan risiko kematian dini akibat kanker. Menariknya, risiko ini lebih besar terjadi pada wanita dibandingkan pria. Jadi, para wanita, berhati-hatilah dengan kadar gula yang kalian konsumsi.

Baca juga: 5 Langkah Mudah Hentikan Kecanduan Minuman Bersoda

Alternatif yang lebih sehat untuk menggantikan hasrat Anda terhadap soda

· Infused water dari buah: Puaskan hasrat akan soda dengan menambahkan irisan buah favorit ke dalam botol air dan meminumnya sepanjang hari.

· Sparkling water: Minuman jernih yang tidak berasa dan berbau ini akan memberikan sensasi minuman berkarbonasi seperti soda.

· Kombucha: Kombucha bagus untuk sistem pencernaan karena penuh dengan probiotik yang meningkatkan bakteri usus yang sehat.

· Air Maple: Air maple memiliki rasa manis yang alami sehingga memiliki dampak yang berbeda dari soda.

· Teh atau kopi tanpa gula: Ganti minuman manis Anda dengan teh hitam, teh hijau, teh herbal/buah, atau kopi hitam untuk melepas dahaga.

· Jus Sayuran: Ini adalah cara cepat dan rendah kalori untuk mendapatkan manfaat sayuran tanpa serat.

· Susu: Meskipun susu cukup manis, susu tidak memberikan kalori kosong dan cukup mengenyangkan.

· Anggur merah: Jika dikonsumsi dalam jumlah sedang, anggur merah jauh lebih baik dibandingkan minum soda setiap hari.

Baca juga: Studi: Minuman Manis Berisiko Memicu Kematian Dini pada Orang Tertentu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com