Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Pemanis Buatan Aman untuk Penderita Diabetes?

Kompas.com - 01/09/2023, 09:52 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi penyandang diabetes, membatasi asupan gula adalah hal yang penting untuk dilakukan guna mengelola kesehatan yang lebih baik. Sayangnya, hal itu tidak selalu mudah.

Jadi ketika keinginan untuk mengonsumsi asupan manis susah ditekan, kita pasti akan beralih ke makanan dan minuman yang dibuat dengan pemanis buatan. Namun, sebagian orang masih ragu dengan keamanannya.

Menurut edukator diabetes Cleveland Clinic, Sue Cotey, RN, jika digunakan dalam jumlah yang tidak berlebihan, pemanis buatan sebenarnya aman bagi penderita diabetes dan dapat digunakan untuk mengurangi asupan kalori, serta karbohidrat.

Selain itu, pengganti gula juga dapat membantu mengekang keinginan kita untuk mengonsumsi sesuatu yang manis.

"Namun, itu bukan berarti makanan yang dibuat dengan pemanis buatan merupakan pilihan yang sehat," katanya.

Baca juga: Gula Pasir, Gula Alami, dan Pemanis Buatan, Mana yang Lebih Sehat?

Sebagai permulaan, kita tetap harus fokus mengikuti pola makan yang memang aman untuk penyandang diabetes.

Terlebih lagi, beberapa penelitian menunjukkan, pemanis tertentu telah dikaitkan dengan risiko kesehatan seperti kanker, serangan jantung, dan stroke.

Maka, prtimbangkan berapa banyak pemanis buatan yang dikonsumsi untuk menjaga kesehatan tubuh.

Untuk mengetahuinya lebih lanjut, berikut adalah penjelasan selengkapnya mengenai pemanis buatan dan saran yang tepat untuk para penderita diabetes.

Pengganti gula yang ramah diabetes

Pemanis buatan sangat populer di kalangan penderita diabetes. Sebab, pemanis buatan biasanya nol kalori dan dapat menambahkan rasa manis pada makanan dan minuman tanpa mempengaruhi glukosa seperti halnya gula tambahan

Beberapa makanan juga mengandung gula buatan, misalnya minuman diet, makanan rendah gula, beranea dessert, yogurt, hingga permen karet.

Baca juga: Hubungan antara Diabetes dan Konsumsi Gula: Fakta yang Perlu Diketahui

Ilustrasi bahan pemanis buatan aspartam. Ilustrasi bahan pemanis buatan aspartam.
Di samping itu, kita juga dapat menemukannya sebagai pemanis yang berdiri sendiri dalam berbagai kemasan berwarna untuk ditambahkan ke dalam kopi atau teh. Beberapa tersedia untuk memasak dan memanggang.

Secara umum, ada enam jenis pemanis buatan telah diuji dan dimasukkan ke dalam daftar yang dianggap aman (GRAS).

"Diklasifikasikan sebagai GRAS, dengan ilmu pengetahuan yang kami miliki, produk-produk ini belum terbukti berbahaya jika digunakan sebagaimana mestinya," kata edukator diabetes di Cleveland Clinic, Andrea Harris, RN.

Tentu saja, ini masih jauh dari status makanan yang sehat. Namun pemanis buatan tidak sepenuhnya berbahaya, terutama jika tidak dikonsumsi secara berlebihan.

Baca juga: Mengenal Pemanis Buatan Aspartam yang Bisa Memicu Kanker

Jenis-jenis pemanis buatan

Ada beberapa jenis pemanis buatan yang perlu diketahui, seperti:

• Aspartam

Lebih dari 200 penelitian mendukung keamanan aspartam. Namun beberapa hasil penelitian terbaru menunjukkan hasil yang beragam.

Pada tahun 2023, sebuah penelitian terhadap lebih dari 100.000 orang yang diikuti selama 8 tahun membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan aspartam mungkin menyebabkan kanker.

Aspartam terdaftar sebagai karsinogen Grup 2B. Ini berarti ada bukti yang mendukung gagasan aspartam dapat menyebabkan kanker dalam situasi tertentu, tetapi belum ada cukup bukti untuk mengetahuinya dengan pasti.

"Aspartam diketahui menjadi sumber fenilalanin, yang merupakan bahan yang harus dihindari oleh penderita fenilketonuria (PKU). Kemasan aspartam mencantumkan peringatan tersebut," jelas Cotey.

Aspartam tidak tahan panas, jadi ini bukan pilihan terbaik untuk memanggang atau memasak.

Baca juga: Disebut Bahan Berisiko Kanker, BPOM Belum Larang Pemanis Buatan Aspartam karena Alasan Ini

• Sakarin

Penelitian pada hewan di  tahun 1970-an mengaitkan sakarin dengan kanker kandung kemih. Namun, penelitian tersebut dibatalkan oleh FDA karena tidak relevan bagi manusia.

Sakarin stabil terhadap panas dan merupakan pilihan yang baik untuk digunakan dalam memasak, memanggang, pengalengan, dan pengawetan.

• Sukralosa

Seperti sakarin, sukralosa stabil terhadap panas dan mudah digunakan dalam memanggang dan memasak.

Pemanis buatan ini biasanya tersedia dalam bentuk tablet yang dapat larut, tablet butiran, dan campuran kue.

• Stevia

"Tidak seperti kebanyakan pemanis buatan lainnya, yang diproduksi secara kimiawi, stevia adalah pemanis yang berasal dari tanaman," jelas Harris.

Beberapa produk stevia — yang dibuat dari daun stevia utuh — belum mendapatkan status GRAS.

Pemanis buatan ini dijual sebagai suplemen makanan, yang tidak harus menjalani pengujian ilmiah yang ketat untuk membuktikan keamanannya.

Ada beberapa — produk lain yang digunakan sebagai pemanis dalam makanan dan minuman — memiliki status GRAS.

Namun, beberapa produk stevia mengandung gula alkohol yang disebut eritritol, yang telah dikaitkan dengan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke. Penelitian mengenai hubungan ini sedang berlangsung. Stevia tersedia dalam bentuk tablet cair dan tablet yang dapat larut, serta kristal.

Baca juga: Mengenal Tanaman Stevia hingga Manfaatnya untuk Kesehatan

• Acesulfame-kalium

Acesulfame-kalium umumnya dicampur dengan pemanis rendah kalori lainnya. Dalam minuman berkarbonasi, hampir selalu digunakan bersama dengan pemanis lain.

Stabil di bawah panas, bahkan di bawah kondisi asam atau basa sedang. Biasanya digunakan sebagai bahan tambahan makanan dalam memanggang, atau dalam produk yang membutuhkan umur simpan yang lama.

• Neotame

Produk ini terutama digunakan oleh industri makanan. Neotame memiliki 7.000 hingga 8.000 kekuatan pemanis seperti gula.

Seperti aspartam, neotame juga mengandung fenilalanin. Tetapi kandungannya jauh lebih sedikit, sehingga tidak memerlukan peringatan pada labelnya.

Haruskah penderita diabetes menghindari pemanis buatan?

Tubuh kita tidak membutuhkan gula atau pemanis buatan untuk tetap sehat. Jadi ini bukan sesuatu yang perlu menjadi bagian dari diet kita sehari-hari. Namun, boleh saja mengonsumsi sedikit.

Sebagian besar risiko yang terkait dengan pemanis buatan didasarkan pada konsumsi dalam jumlah yang sangat tinggi dalam jangka waktu yang lama. Sementara dalam kehidupans sehari-hari biasanya jumlah yang diasup hanya sedikit.

"Penderita diabetes harus fokus untuk mengonsumsi makanan dan camilan dengan porsi yang seimbang dan tepat," kata Harris.

"Pastikan juga kita mendapatkan banyak protein tanpa lemak, sayuran tanpa tepung, lemak sehat dan karbohidrat kompleks."

Baca juga: 3 Resep Camilan Sehat yang Baik Dikonsumsi Penderita Diabetes

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com