Hal ini disebabkan oleh ligamen yang mendukung rahim menjadi lebih tertegang. Nyeri ini bisa lebih intens selama melakukan olahraga yang berat.
Baca juga: Peningkatan Berat Badan Ideal bagi Ibu Hamil, Berapa?
Ketika sedang hamil, persendian seperti pergelangan kaki dan juga kaki, menjadi lebih rentan terhadap cedera.
Pastikan sepatu lari kita memberikan dukungan yang cukup. Jika kaki kita mengalami pembengkakan atau pipih, pertimbangkan untuk membeli sepatu dengan ukuran yang lebih besar.
Dalam perkembangan kehamilan, bentuk payudara juga berubah, jadi pastikan bra olahraga kita tetap pas.
Selama kehamilan tekanan pada kandung kemih meningkat, kita mungkin merasa tak ingin minum saat berlari.
Namun, penting untuk diingat ibu hamil memerlukan 8 hingga 12 gelas air sehari. Air dibutuhkan untuk cairan ketuban, volume darah yang meningkat, proses pencernaan, dan pembuangan limbah.
Baca juga: Atur Jarak Kehamilan dengan Kontrasepsi IUD
Kehamilan bukanlah waktu untuk mencoba mencapai prestasi terbaik dalam berlari. Tubuh kita sedang bekerja lebih keras daripada biasanya.
Jika diperlukan, berikan diri kita waktu untuk berjalan santai, melambat, atau meningkatkan waktu istirahat.
Hormon kehamilan dapat menyebabkan kelelahan, terutama pada awal kehamilan. Jangan memaksakan diri atau berharap dapat menjaga tingkat kebugaran seperti sebelum hamil.
Mungkin akan sulit untuk berlari selama trimester pertama karena mual dan kelelahan. Pada trimester kedua, banyak wanita merasa energi kembali dan gejala mual mereda.
Sebagian besar wanita memutuskan untuk berhenti berlari pada trimester ketiga karena kenyamanan mereka terganggu. Bahkan pelari berpengalaman sering mengurangi intensitas latihan mereka selama kehamilan.
Baca juga: Berapa Biaya Persalinan dengan Metode ERACS?
Meski begitu, waspadai tanda-tanda peringatan ini saat berolahraga saat hamil.
Jika mengalami gejala-gejala tersebut, berhentilah berolahraga dan bicarakan dengan dokter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.