Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perokok Rentan Terkena Kanker Paru Sel Kecil, Lebih Berbahaya?

Kompas.com - 12/09/2023, 19:00 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perokok memiliki risiko tinggi untuk mengembangkan kanker paru dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok.

Risiko ini dapat meningkat seiring dengan lamanya seseorang merokok dan jumlah rokok yang dihisap dalam jangka panjang.

Saat ini, ada beberapa jenis kanker paru-paru, tetapi yang paling sering dialami perokok adalah jenis small cell lung cancer atau kanker paru sel kecil.

"Di antara penderita kanker paru, small cell lung cancer berkontribusi 10 persen kasus kanker paru secara global dan umumnya terjadi pada perokok."

Demikian kata Direktur PT Kalbe Farma Tbk sekaligus Presiden Direktur KGbio, Sie Djohan saat ditemui Kompas.com di paparan media "Kerja Sama Strategis Kalbe Farma dengan Henlius untuk Obat Terapi Kanker Paru (Serplulimab)" di Jakarta, baru-baru ini.

Meski terkesan kecil, jenis kanker paru yang satu ini termasuk yang paling agresif.

Pertumbuhannya dapat berkembang dengan cepat dan menyebar ke jaringan serta organ tubuh lainnya.

Seringkali, kondisi metastatis-nya (penyebaran sel kanker) baru terdiagnosa setelah pasien mengalami sejumlah gejala yang mengakibatkan tingkat kesembuhan hingga harapan hidup pasien rendah.

Kendati begitu, jika kanker paru sel kecil terdeteksi dan terdiagnosis pada tahap awal, penyakit tersebut dapat diobati secara efektif.

Baca juga: Pasien Kanker Paru Indonesia Lebih Muda daripada Luar Negeri, Rokok Penyebabnya 

 

Gejala kanker paru sel kecil

Ilustrasi sesak napasFreepik Ilustrasi sesak napas

Mengingat jenis kanker yang satu ini terbilang agresif, maka memahami gejalanya di tahap awal dapat membantu meningkatkan kesembuhan pasien.

Menurut laman Cleveland Clinic, sejumlah gejala yang perlu diwaspadai meliputi:

  • Nyeri dada atau ketidaknyamanan
  • Batuk kronis yang tak kunjung sembuh
  • Batuk darah
  • Sesak napas
  • Pembengkakan di wajah
  • Kelelahan
  • Suara sesak
  • Kehilangan selera makan
  • Pembengkakan pada pembuluh darah leher
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
  • Mengi

Banyak dari gejala kanker paru itu mirip dengan kondisi penyakit lain yang tidak terlalu serius.

Sehingga ketika kita merasakan satu atau lebih dari gejala di atas bukan berarti kita menderita kanker paru sel kecil.

Satu hal yang perlu diwaspadai adalah jika kita perokok atau pernah merokok dalam jangka panjang dan mengalami gejala tersebut.

Segeralah periksa ke dokter karena risiko pada perokok jauh lebih tinggi mengembangkan jenis kanker yang satu ini.

Biasanya, praktisi medis akan mengevaluasi kondsii tubuh dan merekomendasikan sejumlah langkah pengobatan yang harus dijalani.

Baca juga: Penyebab Kanker Paru-paru, Merokok Jadi Pemicu Utamanya 

 

Metode pengobatan kanker paru sel kecil

Ilustrasi kanker paru.Unsplash Ilustrasi kanker paru.

Sie Djohan mengatakan, melalui riset internal KGbio dan sejumlah pihak lain, jenis kanker yang satu ini terbilang sulit disembuhkan.

Sebab, kata Djohan, sel kanker tersebut bisa memodulasi sistem imun tubuh dengan "mengelabui" sel darah putih.

"Jadi dia itu bisa mengeluarkan saut molekul yang kalau bertemu sel darah putih akan dianggap sebagai 'teman' jadi tidak dimatiin sama sistem imun kita," jelasnya.

Maka dari itu, Djohan menyebutkan, upaya pengobatan yang paling efektif dilakukan dengan terapi obat yang sifatnya antibodi monoklonal (anti-PD-1) yang dikombinasikan dengan kemoterapi sebagai pengobatan lini pertama.

"Kami sudah menguji secara klinis tahap 3. Pengobatan anti-PD-1 itu, molekul dari sel kanker akan ditekan dan mereka tidak bisa menyamar lagi, sehingga bisa dikenali dan dibunuh sel imun kita," lanjut dia.

Melalui inovasi pengobatan itu pula, terapi obat "Serplulimab" dapat menjadi angin segar bagi pengobatan kanker paru.

Penggunaannya pun sudah mendapatkan izin dari berbagai lembaga medis serta uji klinisnya sudah dipublikasikan di Journal of American Medical Association (JAMA).

Penggunaan obat ini pun bisa membantu terapi pengobatan kanker untuk tiga indikasi sekaligus, seperti tumor padat, kanker paru-paru non sel kecil dan kanker paru sel kecil itu sendiri.

Baca juga: Apa Saja Bahaya Kesehatan bagi Perokok Pasif? 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com