Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/09/2023, 19:03 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

3. Soft-boiled

Soft-boiled bukanlah satu-satunya metode untuk memasak telur, dan soft-boiled tampaknya lebih digemari dibandingkan hard-boiled.

Tetapi, memasak soft-boiled atau telur setengah matang bisa benar-benar tidak sehat karena kita bisa terinfeksi bakteri.

Maka, untuk menjaga kesehatan telur setengah matang, USDA menyarankan agar kita menggunakan telur yang dipasteurisasi.

Selain itu, hidangan yang mengandung telur, sebaiknya dimasak secara menyeluruh hingga 70 derajat celsius guna menghindari konsumsi bakteri salmonella.

Hal ini memungkinkan telur yang telah dipasteurisasi dapat dikonsumsi secara aman dan sehat dalam keadaan mentah atau setengah matang dalam berbagai hidangan.

Baca juga: 5 Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi bersama Telur

4. Menggunakan microwave

Meskipun microwave mungkin bukan cara yang paling tidak sehat untuk memasak telur, namun cara ini bukanlah yang paling sehat, apalagi yang paling aman.

Selain risiko ledakan kecil dan luka bakar yang menyertainya, memanaskan telur dengan microwave juga menyebabkan hilangnya nutrisi karena panas memecah senyawa tertentu yang ditemukan dalam telur.

5. Dipanggang

Sayangnya, salah satu cara terlezat untuk memasak telur juga termasuk salah satu yang paling tidak sehat.

Ketika berbicara tentang memanggang telur, kita umumnya akan berpikir tentang resep kue, atau hidangan lain seperti quiche, casserole, dan souffle yang menggunakan telur di bagian depan dan tengah.

Namun, telur ternyata bisa menambahkan sejumlah besar kalori, kolesterol, dan zat tambahan lain yang kurang sehat ke dalam makanan.

Meski begitu, alasan sebenarnya mengapa memanggang masuk ke dalam daftar cara paling tidak sehat untuk memasak telur, sekali lagi, terletak pada efek panas pada nutrisi penting telur.

Tidak seperti menggoreng dan merebus, memanggang biasanya membuat telur terkena panas yang tinggi dalam waktu yang lama.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Food Chemistry meneliti efek paparan panas yang berkepanjangan pada telur dan kandungan vitamin D-nya.

Hasil penelitian menunjukkan, telur yang dimaksud kehilangan hingga 61 persen kandungan vitamin D-nya saat dipanggang, dibandingkan dengan kehilangan hingga 18 persen untuk telur yang digoreng.

6. Scramble

Scramble atau orak-arik adalah metode memasak telur lainnya yang bergantung pada lebih dari beberapa faktor untuk menentukan apakah hidangan tersebut sehat atau tidak.

Selain dari kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh panas terhadap nilai gizi telur, sulit untuk menentukan waktu yang tepat memasak telur yang tidak dipasteurisasi secara memadai dan aman, sehingga telur menjadi terlalu matang dan kehilangan nutrisi.

Bagi mereka yang lebih suka scramble egg dengan butter, baik untuk menjaga agar telur tidak lengket di wajan atau untuk menambah cita rasa, ada juga faktor kesehatan butter secara keseluruhan yang perlu dipertimbangkan.

Menurut Healthline, butter sebenarnya kaya akan nutrisi yang bermanfaat, tetapi juga tinggi lemak jenuh, dan oleh karena itu perlu digunakan secukupnya, bahkan ketika dipasangkan dengan makanan super seperti telur.

Baca juga: 7 Dampak yang Dirasakan Tubuh jika Makan Telur Setiap Hari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com